Bogor24Update – Kekeringan mengakibatkan krisis air bersih melanda SMP Negeri 2 Citeureup, Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, mengatakan kekeringan disebabkan oleh menurunnya intensitas hujan di kawasan tersebut.
“Dikarenakan hampir tiga hari ke belakang tidak turunnya hujan, sehingga sumur yang menjadi sumber air di sekolah tersebut mengering,” ujar Adam dalam keterangannya, Sabtu, 27 September 2025.
Untuk mengatasi persoalan itu, Adam mengaku telah mendistribusikan 5 ribu liter air bersih ke SMP Negeri 2 Citeureup.
“Total volume pengiriman ada 5 ribu liter air bersih untuk sementara ini untuk dua hari ke depan sudah terpenuhi,” ucapnya.
Sebelumnya, kekeringan yang mengakibatkan krisis air bersih juga melanda tiga kampung di Desa Tenjo, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.
Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin, menjelaskan kekeringan yang melanda Kampung Jenggot, Baru, dan Pasar Cekdam terjadi sejak satu pekan yang lalu.
“Kampung Jenggot ada 107 kepala keluarga (KK) atau 257 jiwa, Kampung Baru 111 KK atau 315 jiwa, dan Kampung Pasar Cekdam 35 KK atau 80 jiwa,” kata Jalaludin belum lama ini.
Jalaludin mengungkapkan hal serupa dilakukan seperti di kawasan Citeureup dengan langsung mendistribusikan 5 ribu liter air bersih kepada warga yang terdampak.
“Total volume pengiriman air bersih ada 5 ribu liter,” pungkasnya. (*)