Bogor24Update – Wanita Syarikat Islam (WSI) meresmikan program Perempuan dan Literasi Keluarga, di Ruang Serbaguna Kantor Kelurahan Pasir Kuda, Kota Bogor, Minggu 12 Oktober 2025.
Program tersebut merupakan upaya mendorong budaya literasi dan meningkatkan kesejahteraan kesehatan mental masyarakat khususnya kaum ibu.
Kegiatan diawali dengan peresmian taman bacaan malampir kasada yang memiliki kepanjangan maos lami-lami janten pinter ka sadayana.
Bunda literasi sekaligus Dewan Pembina Wanita Syarikat Islam (WSI), Yantie Rachim yang turut hadir dalam acara tersebut menyebutkan tujuan diresmikannya taman bacaan dan program ini selain mengembalikan minat membaca, juga diharapkan masyarakat jadi gemar menulis.
“Jadi ini salah satu apa upaya kita untuk masyarakat itu untuk gemar lagi untuk membaca dan menulis,” ujar Yantie.
Ia menilai menulis mampu membantu masyarakat khususnya ibu-ibu untuk bisa mencurahkan perasaan emosionalnya, tidak secara verbal namun melalui tulisan.
“Karena budaya menulis itu kalau memang kita lakukan, kita bisa mencurahkan emosi kita, tuh. Kita lagi kesal, kita lagi happy, kita lagi apapun lah ya, segala emosinya itu bisa kita curahkan di budaya menulis, gitu,” jelas Yantie.
Camat Bogor Barat, Dudi Fitri Susandi yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa dirinya turut bangga pada program Perempuan dan Literasi Keluarga ini.
Ia berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kemampuan literasi masyarakat, khususnya masyarakat Pasir Kuda, Bogor Barat, agar dapat terus membina keluarga dengan positif di era digital ini.
“Jadi, mudah-mudahan ibu-ibu masyarakat Pasir Kuda meningkat kemampuan literasinya sehingga nanti bisa membina anak-anaknya dengan positif di era digitalisasi ini,” kata Dudi.
Sementara, Ketua Baznas Kota Bogor, Subhan Murtadla, juga turut memberikan dukungannya. Subhan menilai bahwa di era digital ini generasi muda sudah kehilangan minat membaca dan menulis.
“kita mendukung kegiatan literasi perempuan ini karena kondisinya bahwa di era digital ini, generasi muda itu relatif sudah meninggalkan minat baca, kemudian minat menulis,” ujar Subhan.
Ia juga berharap program ini bisa terus berlanjut dan meluas ke daerah lainnya.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan literasi yang diinisiasi oleh WSI dan PKK itu akan terus berlanjut sehingga menghasilkan generasi-generasi yang punya kemampuan dan membudayakan kembali membaca, kembali menulis seperti itu,” pungkasnya.(*)