Bogor24Update – Seorang pria berinisial EBP (28) ditemukan tewas dalam kondisi gantung diri di Kampung Bunisari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Kapolsek Cibinong, AKP Jony Handoko mengungkap, peristiwa pada Kamis 18 Desember 2025 itu terungkap sekitar pukul 17.00 WIB.
“Telah ditemukan adanya mayat pria dalam keadaan gantung diri di depan kamar mandi rumahnya sekitar pukul 17.00 WIB,” ujar Handoko kepada Bogor24update, Jumat, 19 Desember 2025.
Pihak kepolisian menduga korban nekat mengakhiri hidupnya karena masalah percintaan.
Dugaan itu, kata Handoko, bermula saat wanita berinisial TS (16) yang merupakan pacar korban meminta untuk putus melalui telepon pada pukul 03.00 WIB.
“TS ini meminta putus karena selalu mendapatkan perlakuan kasar dari korban,” ucapnya.
Karena tidak terima diputusin oleh TS, korban lalu mengancam untuk melakukan aksi bunuh diri.
Kemudian, korban meminta kekasihnya itu untuk datang pagi. Namun, TS tidak menggubris keinginan korban.
“TS ini membalas chat korban dengan mengatakan bahwa tidak percaya kalau orang bisa mati karena cinta, tapi pesan TS tidak dibalas oleh korban hingga berjam-jam,” tuturnya.
Lalu, TS memutuskan datang ke rumah korban dalam kondisi pintu tidak terkunci pada pukul 15.00 WIB.
Saat itu, TS datang untuk saling mengembalikan handphone masing-masing yang bertukaran selama berpacaran.
“TS ini heran rumah korban sepi dan berpikiran bahwa korban sembunyi. Namun, saat dicek ke kamar mandi ditemukan korban telah meninggal dunia dengan kondisi tergantung,” paparnya.
Karena panik, TS lalu melaporkan kejadian itu ke warga setempat dan pihak kepolisian.
“Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan setelah membaca isi chat di handphone korban dan TS itu diduga korban tidak terima diputusin oleh pacarnya,” ungkapnya.
Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke RSUD Bakti Pajajaran Cibinong untuk proses visum.
“Akan tetapi, pihak keluarga keberatan untuk dilakukan autopsi dan telah ikhlas menerima kejadian tersebut sebagai musibah,” pungkasnya.(*)




















