Bogor24Update – Angka kematian bayi baru lahir di Kabupaten Bogor mencapai 800 orang. Jumlah tersebut menempatkan Bumi Tegar Beriman sebagai yang tertinggi di Jawa Barat.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Fusia Meidiawaty mengungkap bahwa ratusan bayi baru lahir meninggal tersebut terdata sepanjang tahun 2024.
“Jumlah kematian bayi kita ga bicara angka, tapi jumlah kematiannya di tahun 2024 itu 800-an bayi baru lahir (berakhir meninggal dunia),” ungkap Fusia kepada wartawan di Cibinong, Selasa, 13 Mei 2025.
“Kalau kematian ibunya itu sekitar 85, cukup tinggi di Jawa Barat. Kita di Jawa Barat masih di tingkat pertama,” sambungnya.
Fusia berkilah bahwa tingginya angka itu disebabkan jumlah kepadatan penduduk yang terjadi di Kabupaten Bogor, sehingga angka kematiannya menjadi tinggi.
“Karena Kabupaten Bogor itu terbesar di Jawa Barat dengan penduduk paling banyak, secara dengan jumlah penduduk yang berkali-kali lipat dari kabupaten lain ya artinya masih logis,” tuturnya.
Sehingga, ia mengklaim bahwa bila harus dibandingkan, maka posisi Kabupaten Bogor tidak berada dalam urutan tertinggi di Jawa Barat.
“Sebenarnya kalau diproporsikan (dibandingkan) menjadi angka secara statistik mungkin kita tidak yang pertama, tapi ini yang dilihat adalah jumlah,” sambungnya.
Untuk menekan tingginya kematian bayi baru lahir tersebut, Fusia mengaku bakal terus mengoptimalkan peran fasilitas kesehatan melalui pemeriksaan kehamilan secara rutin.
“Periksa hamil teratur, deteksi kehamilan mengoptimalkan peran dan fasilitas kesehatan agar deteksi dini tanda-tanda kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir itu terdeteksi sejak awal. Kabupaten Bogor ini sudah hampir 100 rumah sakit memiliki USG, jadi bisa mendeteksi lebih awal tanda-tanda kegawatdaruratan,” pungkasnya.(*)