Bogor24update – Pengamat politik dan kebijakan publik Yusfitriadi angkat bicara soal pembangunan dua toilet baru di SMP negeri Kota Bogor yang mencapai di angka Rp. 200 juta.
Pembangunan toilet ini, jika melihat dari laman LPSE Kota Bogor masuk paket non tender dan dihandle oleh Satuan Kerja Dinas Pendidikan Kota Bogor. Kedua sekolah tersebut yaitu SMPN 17 dan SMPN 9 Kota Bogor.
“Kalau anggaran segitu Rp200 juta sudah jelas, jika dibangunkan ke yang lain, bisa menjadi dua ruang kelas baru atau bisa juga pembangunan toilet di lima Sekolah,” kata Yusfitriadi kepada wartawan, Selasa, 3 Oktober 2023.
Ia mengatakan, dengan pembangunan toilet di sekolah negeri, dirinya menerka sekolah tersebut sudah mempunyai toilet yang layak bagi siswa. Namun, andaikata ada supporting dana untuk toilet, seharusnya hanya untuk rehab atau renovasi.
“Bagi saya anggara sebesar itu hanya untuk toilet dua sekolah sangat tidak wajar,” tukasnya.
Adanya keganjilan pembangunan toilet tersebut, kata dia, hal ini harus ada langkah dari inspektorat ataupun BPK. Seharusnya, anggaran tersebut bisa digunakan kepada sekolah yang memang betul membutuhkan pembangunan.
“Ini harus ada langkah, dari BPK maupun inspektorat terkait pembangunan toilet yang tidak wajar dengan dana sebesar ini,” pungkas dia.
Sementara itu, Kepala SMPN 9 Kota Bogor, Hidayat mengatakan, untuk kamar mandi atau toilet yang ada sekarang, memang sangat tidak berbanding dengan jumlah siswa yang mencapai 984.
“Kamar mandi atas cuma ada empat buat laki-laki. Di bawah ada dua kamar mandi laki-laki, ada lima kamar mandi perempuan. Udah tidak ada lagi,” kata dia.
Menurutnya, kondisi saat itu, pihaknya kembali membuat toilet, sebab tidak berimbang dengan jumlah siswa yang ada. Lalu, pihaknya juga membuat mushola ada kamar mandi dulu, tapi toiletnya untuk buang air besar tidak ada.
“Inikan ikhtiar sama guru-guru nyumbang, terbangun 3. Alhasil, SMPN 9 Kota Bogor pun akhirnya mengajukan anggaran toilet kepada Disdik Kota Bogor. Alhamdulillah akhirnya Disdik menyetujui pengajuan itu dan dicairkanlah anggaran dengan nilai Rp200 juta,” tutup dia.