Bogor24Update – Bayi yang tertukar selama satu tahun sekarang berada di ibu kandungnya. Sejak pekan lalu, bayi El dan Galuh tinggal bersama orang tuanya masing-masing.
Siti Mauliah, ibu kandung El mengatakan, dirinya sudah bersama dengan anak biologisnya dari Minggu (10/9/2023) dan hingga sekarang belum dikembalikan kepada Dian Prihartini.
Ia mengaku sudah membangun komunikasi dengan Dian, ibu yang selama ini merawat El untuk mencoba bertahan untuk tidak saling menemui sang bayi masing-masing.
“Sampai sekarang belum diantar kembali, kalau misalnya diantar khawatir prosesnya susah lagi, saya juga sudah meminta ke Ibu Dian untuk mencoba bertahan ketemu El, saya juga bertahan untuk ketemu Galuh,” tutur Siti di kediamannya di Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jumat, 15 September 2023.
Selama masa penginapan, Siti merasa El atau Gibran tidak terlalu rewel, bahkan sang bayi mudah beradaptasi dengan dirinya. Dan yang membuatnya tambah senang, bayi El suka makan.
“Alhamdulillah Gibran dari awal sampai sekarang tidak rewel, juga tidak susah disapih asi, doyan ngemil juga, dia langsung adaptasi,” katanya.
Sebetulnya, Siti menyebut dari kesepakatan kedua belah pihak masa penginapan ini awalnya hanya satu atau dua hari saja. Namun ia merasa bersama dengan bayi El semakin hari semakin baik.
“Jadi kita berpikir minimal untuk bertahan dulu, saya juga sudah ngobrol dengan Ibu Dian. Nggak apa-apa,” imbuhnya.
Kendati demikian, Siti juga mengungkapkan tak bisa membendung rasa kangen kepada Galuh. Bahkan ia kerap menangis bila teringat dengan bayi yang sudah dalam pelukannya selama satu tahun itu.
“Saya hati mah sama tetap berat sama Galuh, walaupun sudah bersama dengan anak biologis sendiri, tidak terobati, tetap keringetan, bahkan dari kemarin sampai tadi nangis terus,” ujarnya dengan mata berkaca.
Dimata Siti, Galuh adalah sosok bayi yang selalu membuatnya terhibur dengan perilaku aktifnya. Hal itulah yang membuatnya selalu ingin bertemu dengan Galuh.
“Sampai bapak (suami) bilang sudah mamah yang ada kita urusin (El), tapi tetap saya nggak bisa, Galuh ini anaknya selalu menghibur. Itu yang membuat saya kangen, sampai sekarang berat banget, ketimbang pas mencari anak saya. Saya tidak kuat,” ucapnya.
Apalagi, kata Siti, perasaan kangen itu datang ketika teringat setiap pagi dan malam biasa terbangun untuk menggantikan popok dan membuat susu jika waktu bersama Galuh.
Hal berbeda ketika dengan Gibran yang dirasakan tidak rewel. Ketika terbangun di tengah malam pun, bayi biologisnya ini tidak pernah menangis dan kembali tidur.
Siti mengharapkan, proses pertukaran kedua sang bayi yang rencananya akhir bulan ini atau tepatnya 29 September 2023 bisa dilaksanakan secepatnya.
“Inginnya secepatnya, ingin cepat selesai dengan masalah ini, jadi kita bisa leluasa untuk kunjungan ke Galuh dan fokus mengurus bayi biologis saya juga,” ujar Siti.