Bogor24Update – Nenek Jusnar (66), warga Kampung Babakan RT04 RW08, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor tengah hidup serba kekurangan.
Nenek Jusnar yang tinggal bersama keluarga kecilnya itu selalu diselimuti rasa was-was dan takut setiap kali hujan turun di wilayahnya.
Bagaimana tidak, atap rumah tempat mereka tinggal berlindung dari panas dan hujan sudah tak seperti sediakala dipenuhi lubang.
“Kondisi gini sudah bertahun-tahun, bocor, dibenerin, bocor lagi, uda dari tahun 80-an, kayunya juga sudah rapuh. Sudah banyak yang patah,” kata Ade Putra, anak kandung nenek Jusnar, Jumat, 1 Maret 2024.
Atas kondisi tersebut, Ade mengaku sangat khawatir atap rumah tiba-tiba ambruk apalagi ketika hujan turun dengan deras.
Saat kondisi itu, dirinya terkadang meminta anggota keluarganya termasuk nenek Jusnar untuk berada terlebih dahulu di tempat yang aman.
“Iya kalau hujan jangan ada di bawah dulu (atap yang bocor), kalau nggak di kamar dulu (tempat yang aman),” ujarnya.
Ade mengatakan secara ekonomi sangat tidak mungkin untuk dapat memperbaiki rumahnya. Ia sendiri berprofesi sebagai pengemudi ojek online.
“Mau dibenerin juga biayanya kurang gitu, belum ini, belum itu,” katanya.
Ia mengatakan, untuk pengajuan bantuan sosial rumahnya sudah diajukan sekitar tiga tahun lalu. Namun, sambungnya, memang belum terealisasi hingga sekarang.
Ade pun berharap betul bantuan sosial program rumah tidak layak huni (RTLH) dari Pemerintah Kota Bogor dapat segera terealisasikan, mengingat kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan.
“Mudah-mudahan secepatnya dapat bantuan, soalnya kondisi rumah sudah ngeri, apalagi hujan di Bogor ini (intensitas tinggi),” ungkapnya.
“Kemarin sudah ada yang ngedata, cuma nunggu, ada proses katanya. Tadi sih pas ke sini sudah, Alhamdulillah sudah jelas. Kita kan nggak ngerti,” tandasnya. (*)