Bogor24Update – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor menargetkan BisKita Trans Pakuan bisa mengaspal kembali pada Februari 2025, setelah proses pengadaan layanan skema Buy The Service (BTS) rampung.
Kepala Dishub Kota Bogor, Marse Hendra Saputra mengatakan, pihaknya telah melaksanakan rapat bersama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan mitra perbankan guna membahas persiapan pengadaan BTS dan operasional BisKita yang diharapkan bisa berjalan di Februari.
Pada tahapan persiapan rencana pengadaan melalui elektronik katalog atau e-katalog, Marse sempat mempertanyakan perihal versi yang gunakan. Apakah e-katalog versi 5.0 atau 6.0.
Dari hasil komunikasi dengan bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP), kata dia, bisa dilakukan dengan e-katalog versi 5.0.
“Kemarin sudah dijawab akan dilakukan dengan versi 5.0,” ungkap Marse.
Ia melanjutkan, berkaitan dengan kerangka acuan kerja (KAK) dan administrasinya saat ini tengah dilakukan review oleh Inspektorat Kota Bogor.
Setelah itu, dokumen KAK pengadaan ini akan disampaikan ke Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Bogor dan Kejaksaan Negeri Kota Bogor terkait pendampingan nanti.
Menurutnya, hal menjadi penting dari rapat kemarin adalah mengajak kerja sama mitra perbankan di BisKita yakni BNI, BRI, BCA dan Bank Mandiri dengan penggunaan empat kartu elektronik nanti tapping untuk proses pendapatannya bisa masuk ke kas daerah.
“Karena ini sumber anggaran dari APBD, walaupun ada keuntungan pendapatan ataupun hal lain seperti pajak harus masuk ke kas daerah. Beda dengan sebelumnya dari APBN, pendapatannya ke Kementerian Keuangan,” paparnya.
Selain persiapan kerja sama dengan empat perbankan, terang Marse, secara paralel dilakukan juga dengan Bank BJB sebagai kas daerah.
“Mudah-mudahan minggu ini proses kerja sama antara Pemkot Bogor, BJB, dan empat perbankan bisa dilaksanakan. Sedangkan target mudah-mudahan bisa dijalankan Februari,” katanya.
Pihaknya menargetkan semua persiapan itu rampung di akhir Januari dan dilanjutkan dengan proses e-katalog pengadaan BTS.
“Kami berharap di bulan Februari sampai pertengahan Februari bisa selesai. Mudah-mudahan sudah dipilih (operator BisKita) dan berjalan,” ujarnya.
Selama masa penghentian operasi BisKita hingga penetapan pemenang, kata Marse, untuk layanan memaksimalkan penggunaan Bis Transisi.
“Bis Transisi akan dimaksimalkan, kami usahakan sampai dengan proses pengadaan ini selesai,” kata Marse. (*)