Bogor24Update – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Jawa Barat untuk mewaspadai potensi hujan es selama sepekan ke depan.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa potensi hujan es disertai kilat, petir, dan angin kencang dapat terjadi dalam dua hingga tiga hari mendatang.
“Masyarakat diimbau untuk tidak panik, namun tetap waspada, karena fenomena ini merupakan kejadian alam yang biasa,” ujar Dwikorita dalam unggahan di akun Instagram @infobmkg pada Selasa, 6 Agustus 2024.
BMKG menyarankan agar masyarakat berteduh saat hujan es terjadi. Dwikorita juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari tetesan hujan es, yang berbeda dari tetesan air hujan biasa.
“Bongkahan es ini biasanya tidak besar, namun tentu berbeda dengan hujan air. Jadi, sebaiknya berteduh dan singkirkan benda-benda yang mudah pecah,” tambahnya.
Dwikorita juga mengimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi es dari hujan es tersebut. “Jangan diminum, karena hujan es mengandung polutan-polutan dari udara yang bisa beracun jika masuk ke dalam tubuh,” jelasnya.
Wilayah di Jawa Barat yang berpotensi mengalami hujan es meliputi:
– Kota Bogor
– Kota Depok
– Kota Bandung
– Kabupaten Bogor
– Kabupaten Sukabumi
– Kabupaten Cianjur
– Kabupaten Bekasi
– Kabupaten Bandung
– Kabupaten Bandung Barat
– Kabupaten Karawang
– Kabupaten Purwakarta
Dwikorita menjelaskan, hujan es biasanya terjadi ketika tetesan air di awan terangkat ke ketinggian sangat tinggi oleh arus udara kuat dalam badai.
Pada ketinggian tersebut, suhu udara jauh di bawah titik beku, menyebabkan tetesan air berubah menjadi butiran es yang kemudian jatuh ke bumi saat arus udara tidak lagi mampu menopangnya.
“Di Indonesia, yang umumnya memiliki iklim tropis, hujan es biasanya terjadi pada musim pancaroba atau peralihan musim, ketika kondisi cuaca menjadi tidak stabil dan memungkinkan terbentuknya badai lokal yang kuat,” pungkasnya.*