Bogor24Update – Untuk memastikan ketersediaan beras menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha, Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari mengecek ke Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Dramaga Bogor, Rabu kemarin.
Dalam kesempatan itu, Hery didampingi Kepala Cabang Gudang Bulog Dramaga Bogor, Yanto Nurdiyanto dan jajarannya mengecek langsung ke gudang penyimpanan beras.
Hery mengungkapkan bahwa Bulog siap untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan di level yang masih dalam tahap normal.
“Karena Bulog ini memiliki peranan penting dalam menjaga stabilitas bahan pokok penting di masyarakat, terutama khususnya beras yang menjadi komponen penting yang juga berkontribusi pada inflasi dan juga deflasi,” katanya dikutip Kamis, 13 Juni 2024.
Oleh karenanya, lanjut Hery, diperlukan adanya penguatan kerja sama untuk memastikan kolaborasi terus berlangsung.
Sementara Kepala Cabang Gudang Bulog Dramaga Bogor, Yanto Nurdiyanto mengatakan, dari pemantauan dan monitoring antusias masyarakat Bogor terhadap beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) cukup tinggi.
Saat ini, harga tebus beras SPHP kualitas medium di Gudang Bulog Bogor senilai Rp 11.000 per kilogram atau Rp 55.000 untuk kemasan per lima kilogram dan dijual oleh pedagang kepada konsumen berdasarkan aturan harga eceran tertinggi (HET).
“Kualitasnya medium karena beras yang disalurkan adalah beras cadangan pemerintah ya, kita juga punya visualnya jadi bisa dilihat kualitasnya bagus,” katanya.
Disamping itu, Bulog selalu meningkatkan kualitas dan menjaganya agar lebih diakui oleh masyarakat bahwa beras Bulog itu sudah menjadi lebih baik.
Saat ini, dikatakan Yanto, Gudang Bulog Bogor mendapat pasokan tambahan stok beras dari cabang Bulog di wilayah surplus ketersediaan beras, seperti Karawang, Subang, dan Cirebon yang menjadi daerah produsen.
Kemudian Bulog Bogor juga memiliki tambahan stok beras impor sebanyak 1.900 sampai 2.000 ton dari total kapasitas gudang 7.000 ton.
Secara administrasi, lanjut Yanto, ketersediaan beras di Gudang Bulog Bogor ada 6.700 dan dijadwalkan pada Juni ini akan ada 4.500 ton beras yang akan masuk.
“Gudang kami yang ada di Dramaga ini memang kapasitasnya hanya maksimal 7.000 ton, kami stoknya tidak bisa menyimpan lama, jadi setiap kekurangan stok akan dipasok oleh cabang lain untuk memenuhi kuota penyaluran yang setiap bulan rata-rata 7.000 ton. Jadi jumlah itu terus keluar masuk,” ujarnya.
Jumlah tersebut secara berkelanjutan disalurkan kepada toko atau pedagang sesuai kebijakan yang ada, yakni 4 ton dalam satu minggu dari yang semula hanya dua ton. Sehingga pasokan dan ketersediaan beras di pasaran tidak terputus.
“Dalam seminggu itu biasanya dikirim 2 ton (ke toko) 3 hari habis. Sehingga kami mencoba supaya ketersediaan stok yang ada di toko nyambung seminggu gitu. Jadi kami buka kebijakan setiap toko bisa dua kali pengambilan dalam seminggu masing-masing 4 ton,” tandasnya. (*)