Bogor24Update – Gerakan Intelektual Cipayung Plus Bogor menggelar aksi demonstrasi di Jalan Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, tepat di depan pintu Istana Bogor, Senin, 1 September 2025.
Dalam orasinya, massa aksi menyuarakan kekecewaan mendalam terhadap berbagai permasalahan bangsa. Di mana saat rakyat berjuang dengan kesulitan ekonomi dan harga kebutuhan pokok yang melambung, justru disuguhi dengan kabar gaji wakil rakyat DPR yang fantastis.
Mereka menilai gaji tersebut tidak sebanding dengan perjuangan rakyat sehari-hari. “Apakah menjadi wakil rakyat berarti menghisap keringat rakyat dengan dalih legitimasi politik?,” seru salah satu orator dari atas mobil komando.
Selain itu, massa aksi juga mengkritik keras pernyataan-pernyataan kontroversial dari sejumlah pejabat yang dinilai arogan dan menghina akal sehat publik. Menurut mereka, demokrasi yang seharusnya menjadi sarana penyambung antara rakyat dan pemerintah kini justru menjadi jurang pemisah.
Bukan hanya itu, massa aksi juga menyoroti kasus tragis meninggalnya seorang pengemudi ojek online akibat tertabrak kendaraan taktis Brimob dalam sebuah unjuk rasa sebelumnya.
“Betapa murahnya nyawa rakyat di mata negara. Betapa rapuhnya penghormatan terhadap kemanusiaan di negeri yang katanya menjunjung tinggi demokrasi,” tegasnya.
Atas dasar itu, Gerakan Intelektual Cipayung Plus Bogor menuntut transparansi pembatalan tunjangan DPR serta memangkas anggaran DPR yang tidak berkontribusi terhadap kesejahteraan rakyat.
Mereka juga menuntut Majelis Kehormatan Dewan (MKD) untuk segera melakukan sidang etik dan memberhentikan anggota DPR yang dianggap menghina rakyat serta memicu kegaduhan.
Massa berharap aksi ini menjadi momentum evaluasi bagi para pemangku kekuasaan untuk lebih peka terhadap aspirasi masyarakat serta kembali menghidupkan nilai-nilai demokrasi yang sesungguhnya. (*)