Bogor24Update – Deudeuh Ka Lembur yang menjadi rangkaian kegiatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 digelar secara serentak di 68 kelurahan di Kota Bogor. Salah satu kegiatan yang dilakukan di Deudeuh Ka Lembur ini yakni kerja bakti bebersih lingkungan sekitar.
Usai kick off Deudeuh Ka Lembur di Kelurahan Rancamaya, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengatakan bahwa gerakan ini merupakan semangat masyarakat Kota Bogor dalam membangun wilayah dengan nilai-nilai lokal, terutama dalam rangka menjaga lingkungan.
“Ini sesuai dengan tema atau tagline HJB ke-543 “Raksa Jagaditha”, yang berarti menjaga keseimbangan bumi untuk kesejahteraan bersama. Sehingga akan tumbuh kesadaran bagaimana memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan menjadi semangat dari Kota Bogor,” ucap Dedie Rachim, Minggu, 15 Juni 2025.
Dedie Rachim mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun budaya bersih, yang bisa dimulai dari lingkungan terkecil, yakni rumah.
“Mari kita bangun budaya bersih mulai dari rumah, dari kantor, dari sekolah, dan tentu saja mulai dari kampung kita, dari lembur kita,” ucapnya.
Sementara salah satu wilayah yang semarak melaksanakan Deudeuh Ka Lembur yakni Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah. Di wilayah ini, warga tidak hanya bebersih Kali Ciparigi, namun juga memperindah lingkungan dengan pengecatan serta edukasi menggunakan media boneka tangan.
Camat Bogor Tengah, Theofilo Patrocinio Freitas, mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan secara serempak di seluruh kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah.
Untuk Deudeuh Ka Lembur di Kelurahan Tegallega dipusatkan di sepanjang 850 meter aliran Kali Ciparigi, yang melintasi enam wilayah RW, yakni RW.08, 04, 05, 07, 03, dan 02.
“Hari ini, saya di Kelurahan Tegallega yang melakukan kegiatan bebersih mulai dari hulu Kali Ciparigi sampai seterusnya. Yang ikut turun dari semua unsur kecamatan, kelurahan, RT, RW, LPM, tokoh masyarakat, ada anggota dewan serta stakeholder lain,” ujarnya.
Dilakukannya aksi bebersih ini, lanjut Theo, selama ini hampir di semua wilayah terjadi banjir, longsor, yang bisa mengakibatkan korban maupun kehilangan harta benda. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengantisipasi bencana tersebut.
“Nah ini salah satunya kita lakukan antisipasi dengan kerja bakti terutama di sungai untuk memastikan aliran sungai lancar dan tidak ada yang membuang sampah ke sungai lagi. Untuk sampah yang terkumpul nanti akan dipilah seperti plastik yang bisa diolah,” ujarnya.
Ia berharap Deudeuh Ka Lembur tidak berhenti hanya sampai di hari ini. Namun, seterusnya bisa dilakukan masyarakat selama hayat di kandung badan.
“Jadi, kerja bakti hari ini imbasnya berkelanjutan. Maka dari itu menjaga kebersihannya bukan cuma hari ini tapi juga selamanya,” harapnya.
Di tempat yang sama, Lurah Tegallega, Hardi Suhardiman, menyampaikan apresiasi atas keguyuban dan kekompakan warga melaksanakan kegiatan hari ini.
Dengan semangat warga membersihkan dan mengangkut sampah-sampah yang menyangkut di Kali Ciparigi dan menyapu bersih lingkungannya secara bersama-sama.
“Tidak hanya diikuti warga, kami juga mengajak stakeholder dari hotel dan bank untuk mengikuti kegiatan ini agar sama-sama menjaga lingkungan dan kebersihan sungai,” ujarnya.
Menarik perhatian warga, kegiatan ini juga diikuti dua warga negara asing asal Amerika dan Belanda, Andrew dan Jorrit. Mereka ikut serta karena peduli juga dengan lingkungan.
“Kebetulan mereka tinggal di lingkungan sekitar ini di RW. 07. Kami sangat senang karena mereka punya kepedulian dan secara sukarela ikut turun ke sungai. Mereka tidak takut kotor dan basah,” ujar Hardi.
Selain bebersih aliran Kali Ciparigi, sambung Hardi, kegiatan lainnya yakni pengecatan di pinggir kali dan lingkungan sekitar. Sehingga selain bersih, kampung juga keliatan warna warni dan indah.
“Kita juga melakukan edukasi kepada anak-anak dan ibu-ibu tentang pengelolaan lingkungan. Edukasi diberikan lewat cara panggung boneka tangan. Dan nanti ada edukasi-edukasi lain melalui media sosial dengan menyebarkan informasi dan kita kerjasama dengan para stakeholder hotel-hotel. Kita menyebarkan brosur agar jangan buang sampah atau kotoran ke sungai,” imbaunya.
Salah seorang warga asing yang ikut kerja bakti, Andrew mengaku senang bisa ikut dalam aksi bersih-bersih ini. Ini menjadi pengalaman pertama yang mengesankan baginya.
“Kebetulan saya tinggal di kos-kosan di daerah sini. Sudah sebulan. Kemudian saya diajak untuk bersih-bersih. Saya tertarik dan ikut. Karena saya merasa ada tanggung jawab dan harus bantu sebagai warga yang tinggal di sini,” tuturnya. (*)