Bogor24Update – Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto menyampaikan lembaganya siap merumuskan insentif untuk lebih kurang 1.700 petugas kebersihan bersama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Menurut Atang, insentif bagi pasukan kuning atau petugas kebersihan perlu diberikan sebagai apresiasi atas kontribusi mereka terhadap kebersihan di seluruh penjuru kota sehingga dua kali berturut-turut pada 2023 dan 2024 mendapatkan penghargaan piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) setelah selama 28 tahun tidak pernah diraih.
“Saya kira ini harus sangat diapresiasi. Terutama untuk petugas kebersihan sebagai garda terdepan. Tadi sempat diskusi sebentar dengan Pak Wali dan Pak Kadis. Kita cari payung regulasinya dan tugaskan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) untuk merumuskan bentuk apresiasi kepada pasukan kebersihan. DPRD siap memperjuangkan,” ujar Atang.
Ia menuturkan, petugas kebersihan menjadi garda terdepan dalam mengangkut sampah di pemukiman, taman, gedung-gedung instansi, dan seluruh penjuru kota sehingga kesan kumuh tidak lagi tersematkan dan penghargaan Adipura kini layak didapatkan.
Selain insentif atau bonus prestasi atas raihan piala Adipura, kata Atang, ke depan perlu dipikirkan anggaran untuk kesejahteraan mereka.
“Beberapa bentuk program seperti jaminan kesehatan, ketenagakerjaan, kelayakan rumah tinggal, dan pendidikan anak-anak mereka kita pertimbangkan, meskipun masih harus melihat ketersediaan anggaran dan regulasi. Kita perjuangkan melalui integrasi program dari masing-masing OPD,” imbuhnya.
Atang menerangkan, dengan berbagai bentuk upaya peningkatan kesejahteraan petugas kebersihan diharapkan profesionalisme mereka meningkat, sehingga kebersihan Kota Bogor naik predikat sesuai kriteria Adipura Kencana.
Selain itu, profesi mereka juga dapat memberikan kebanggaan dan akses kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya.
Sebanyak lebih kurang 1.700 petugas kebersihan perlu mendapat survei kesejahteraan, kemudian divalidasi apa yang mereka butuhkan dari opsi bentuk peningkatan kesejahteraan yang dirumuskan dan berhasil mendapat porsi anggaran.
Atang pun berkomitmen mengawal ajakan pemberian peningkatan kesejahteraan petugas kebersihan kepada Pemkot Bogor untuk menyisihkan alokasi anggaran APBD, maupun anggaran bantuan pemerintah Provinsi Jawa Barat ataupun pusat. Juga, mencari regulasi yang tepat untuk mengimplementasikannya.
Ia berpendapat, penghargaan Adipura disematkan oleh pemerintah pusat perlu juga mendapat dukungan agar ada alokasi anggaran untuk para pejuang kebersihan itu.
Kebersihan, dikatakan Atang, adalah isu sosial, kesehatan, ekonomi bahkan politik yang menjadi tanggungan semua warga Kota Bogor.
“Ibarat dapat piala dunia, pasukan kuning, hijau, oranye itu adalah Timnasnya. Kita bangga dapat piala adipura, penghargaan kota ini bersih salah satunya karena mereka. Siapa yang mau ke Kota Bogor, kalau masih kumuh? Tidak ada. Kita apresiasi Pak Wali Kota Bima Arya, pak Wakil Wali Kota, Pak Dedie Rachim serta dewan yang selalu mendukung program pro rakyat,” kata dia.
Atang mengapresiasi petugas kebersihan di DLH, petugas hijau yang ada di Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim), termasuk petugas orange yang ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bogor.
“Disaat warga Kota Bogor belum terjaga, mereka sudah terjaga. Di saat warga Kota Bogor sudah istirahat, mereka masih merasakan kelelahannya,” pungkasnya. (*)