Bogor24Update – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bogor menggelar Musyawarah Kerja Kota (Mukerkot) Tahun 2025 pada Senin, 15 Desember 2025.
Mukerkot yang dilaksanakan di Aula PMI Kota Bogor, Jalan Kresna Raya, Kecamatan Bogor Utara, dibuka langsung oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.
Pada kesempatan tersebut, Dedie menyampaikan apresiasi atas kontribusi PMI yang dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kedaruratan dan kesehatan.
Ia mengatakan Pemerintah Kota Bogor tetap memberikan hibah sebagai bentuk perhatian kepada PMI. Namun, pada tahun ini nilai hibah mengalami penurunan signifikan akibat kondisi fiskal daerah yang terdampak pemotongan anggaran transfer dari pemerintah pusat.
“Pemotongan anggaran transfer daerah dari pusat nilainya lebih dari Rp250 miliar. Ini berimbas pada nilai hibah yang bisa kita berikan. Biasanya di tahun-tahun sebelumnya Rp400 juta, sekarang hanya Rp100 juta,” ujarnya.
Pihaknya membuka peluang adanya tambahan hibah pada 2026 apabila kondisi fiskal daerah membaik. Dedie juga menyebutkan bahwa penambahan hibah masih memungkinkan diusulkan pada perubahan anggaran.
“Kalau kesehatan fiskal kita meningkat di 2026, tentu kita harapkan ada tambahan hibah. Tambahan hibah di perubahan bisa diusulkan, nanti kita lihat situasi dan kondisi kesehatan fiskal kita,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua PMI Kota Bogor, Edgar Suratman, mengatakan Mukerkot merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan sekaligus menyusun program kerja tahun berikutnya.
“Dalam Mukerkot ini diharapkan ada peningkatan kapasitas pelayanan kepada masyarakat, baik pelayanan donor darah, kebencanaan, ambulans, promosi kesehatan, pembinaan relawan, maupun pelayanan sosial kepalangmerahan lainnya,” kata Edgar.
Edgar mengungkapkan PMI Kota Bogor hingga saat ini mendapat respons positif dari masyarakat atas pelayanan yang diberikan. Bahkan, PMI Kota Bogor dinilai mampu melayani kebutuhan darah hingga ke daerah lain.
“Kapasitas pelayanan donor darah PMI Kota Bogor justru bisa melayani kabupaten lain seperti Cianjur, Depok, dan Sukabumi,” ucapnya.
“Dalam keterbatasan dukungan anggaran pun, PMI tetap eksis, survive, dan meningkatkan pelayanan tanpa kendala,” sambungnya.
Dirinya berharap agar Pemerintah Kota Bogor dapat menghibahkan lahan yang saat ini digunakan Kantor PMI Kota Bogor.
“Jika lahan ini sudah menjadi milik PMI Kota Bogor, maka bisa dimanfaatkan sebagai penguatan permodalan dan pengembangan inovasi pelayanan, sehingga PMI bisa lebih mandiri,” katanya.
Terkait penurunan hibah, ia mengaku tetap bersyukur dengan dukungan yang diberikan, meski nilainya berkurang dari sebelumnya.
“Dulu Rp450 juta, sekarang menjadi Rp100 juta. Kami mensyukuri apa yang ada, dan mudah-mudahan dalam proses perubahan anggaran bisa mengakomodir kebutuhan PMI,” tandasnya. (*)





















