Bogor24Update – Ratusan pedagang yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Pasar Bogor (P3B) mendatangi Kantor Balai Kota Bogor, Selasa, 3 September 2025.
Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi terkait rencana pembongkaran Pasar Bogor. Aksi damai ini berlangsung tertib dan kondusif.
Ketua P3B, Heryono, menegaskan bahwa kedatangannya semata-mata untuk berdialog dan menyuarakan aspirasi para pedagang, tanpa ada niat menciptakan kericuhan.
“Alhamdulillah aksi demo tidak berlangsung rusuh. Kita hanya ingin bertahan berjualan hingga lebaran Idul Fitri. Dan alhamdulillah, permintaan itu sudah dikabulkan oleh Pak Wakil Wali Kota Jenal Mutaqin,” ujarnya.
Ia juga menyatakan bahwa para pedagang setelah lebaran mendatang berkomitmen mengikuti aturan yang sudah direncanakan pemerintah.
“Insyaallah, setelah lebaran tidak ada lagi yang berjualan. Kami komitmen sejak awal untuk bertahan sampai Idul Fitri saja. Setelah itu, kami akan ikut kebijakan pemerintah,” ungkapnya.
Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, yang menerima langsung perwakilan pedagang mengaku sempat terkejut dengan jumlah massa yang hadir. Namun dirinya juga mengapresiasi jalannya aksi yang tetap tertib
“Tadinya saya agendakan perwakilan 15–20 orang saja, tapi ternyata yang datang sekitar 400 orang. Namun alhamdulillah semuanya bisa berjalan tertib,” kata Jenal.
Jenal menjelaskan bahwa pembongkaran Pasar Bogor belum bisa dilakukan dalam waktu dekat karena masih menunggu penyelesaian Detail Engineering Design (DED) serta proses penilaian aset.
Hal tersebut memberi ruang bagi pedagang untuk tetap berjualan sementara waktu. Namun, ia menekankan agar kelonggaran ini tidak disalahgunakan.
“Jangan sampai ada PKL baru yang masuk. Jangan karena diberi kelonggaran, jadi bebas seenaknya. Kebersihan juga harus dijaga. Menjaga kota ini adalah kewajiban kita bersama,” tegasnya.
Jenal juga menyampaikan bahwa bangunan Pasar Bogor bukan milik Pemkot Bogor, melainkan milik pihak ketiga yang masa izinnya telah habis.
Pemerintah berencana membongkar bangunan tersebut. “Bangunan ini sudah tidak layak dan perlu digantikan dengan pasar yang lebih modern,” ucapnya.
Terkait pembiayaan pembangunan pasar baru, Pemkot Bogor masih mengkaji berbagai opsi, termasuk melalui APBD Kota Bogor, APBD Provinsi Jawa Barat, APBN, atau dengan melibatkan pihak ketiga melalui skema kerja sama.
Dalam hal ini, Jenal menekankan pentingnya transparansi dalam seluruh proses tersebut. “Kami ingin prosesnya transparan, tidak ada pihak-pihak yang bermain. Tujuan utamanya adalah menghadirkan pasar yang lebih baik untuk pedagang dan masyarakat,” paparnya.
Jenal mengapresiasi sikap P3B yang berkomitmen menjaga kondusifitas dalam menyampaikan aspirasi.
“Alhamdulillah hari ini pedagang sepakat menjaga keamanan dan kenyamanan Bogor. Setelah lebaran, semua harus clear agar pembangunan bisa berjalan dan kota ini semakin baik,” tandasnya. (*)