Bogor24Update – Sebuah kontrakan di Kampung Lebak Pasar, Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor digeruduk ratusan santri.
Kapolsek Citeureup, Kompol Viktor G Hamonangan membenarkan hal tersebut. Menurutnya, apa yang dilakukan para santri karena ada kecurigaan bahwa kontrakan itu diduga dijadikan tempat prostitusi.
“Diseruduk warga (santri), tapi tidak ada tangkap tangan (tak ada bukti) diduga saja prostitusi di situ (kontrakan),” ungkap Viktor, Minggu 4 Agustus 2024.
Viktor mengaku tidak mendapatkan laporan akan aksi penggerebekan tersebut. Namun, pasca itu dilakukan pihaknya langsung mengecek lokasi.
“Warga tidak melapor ke kita, warga langsung menggeruduk baru kita melakukan pengecekan ke tempat kejadian perkara (TKP),” jelasnya.
Dalam hasilnya, penggerebekan itu tidak menemukan bukti adanya tindakan prostitusi.
“Mereka (penghuni kontrakan) tidak mengaku, kami ngontrak, dan tidak ada alat bukti yang bisa, makanya tak ada tangkap tangan, kecuali ada laki-laki didalamnya kita gerebek,” tegasnya.
Namun setelah melakukan penggerebegan, selanjutnya dilakukan pertemuan darurat antara pemilik kontrakan, tokoh lingkungan, tokoh agama setempat dan anggota Babinkamtibmas Desa Citeureup.
“Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa pemilik kontrakan harus lebih selektif dalam menerima penyewa, dan harus dilaporkan ke RT setempat untuk mencegah kejadian serupa,” paparnya.
Atas kejadian itu, Viktor menyampaikan akan terus memantau perkembangan situasi dan memastikan bahwa kontrakan tersebut digunakan tidak melanggar hukum atau norma agama.
“Kami juga terus lakukan penyelidikan terkait dugaan aktivitas prostitusi online di kontrakan,” pungkasnya.(*)