Bogor24Update – Dimas Tiko Prahadisasongko resmi menjabat Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor setelah dilantik akhir Juni lalu, menggantikan Hidayatulloh yang kini menjabat Wakil Direktur Keuangan dan Umum pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor.
Serah terima jabatan (sertijab) Kalak BPBD Kota Bogor dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Denny Mulyadi, di Mako BPBD Kota Bogor, Kecamatan Tanah Sareal, Jumat, 11 Juli 2025.
Dalam kesempatan itu, Denny menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi dan pengabdian tanpa lelah yang telah diberikan oleh Hidayatulloh selama memimpin BPBD.
Ia juga memberi penghormatan khusus kepada Dharma Wanita Persatuan (DWP) BPBD Kota Bogor yang selama ini aktif mendampingi dan mendukung para personel menjalankan tugas di medan yang penuh risiko.
Sekda mengingatkan bahwa tugas di BPBD ke depan semakin menantang. Kepada Dimas, ia menitipkan pesan agar melanjutkan program-program yang telah berjalan, sekaligus melakukan inovasi baru untuk meningkatkan keselamatan warga Kota Bogor dari ancaman bencana.
“Lanjutkan program kegiatan yang telah dilaksanakan Bapak Hidayatulloh sambil diiringi terobosan atau inovasi demi meningkatkan keselamatan masyarakat Kota Bogor terhadap kebencanaan,” tegas Denny.
Lebih lanjut, Sekda menekankan empat poin penting yang harus menjadi perhatian BPBD di bawah kepemimpinan baru.
Pertama, meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, khususnya menghadapi musim penghujan yang rawan potensi bencana.
Kedua, memperkuat koordinasi dan kolaborasi antarinstansi serta dengan masyarakat untuk penanggulangan bencana yang optimal.
Ketiga, penguatan kapasitas internal, mulai dari pengecekan sumber daya manusia, perlengkapan, hingga peralatan penunjang agar selalu siap pakai dan tidak menghambat penanganan bencana.
Keempat, pelayanan publik yang cepat dan efektif, di mana respons BPBD terhadap informasi kebencanaan harus menjadi prioritas utama tanpa ada keterlambatan.
“Kecepatan dan efektivitas dalam merespons kejadian bencana adalah harga mati bagi BPBD Kota Bogor,” kata Denny.
Denny juga menekankan pentingnya evaluasi dan peningkatan berkelanjutan agar strategi penanggulangan bencana terus diperbaiki, sehingga Kota Bogor semakin tangguh menghadapi berbagai ancaman bencana.
Pergantian pimpinan di BPBD ini menjadi momentum penting dalam proses regenerasi dan penguatan kelembagaan. Harapannya, di bawah nakhoda baru, BPBD Kota Bogor tetap berada di garis depan menjaga keselamatan warga kapan pun bencana datang. (*)