Bogor24update – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun 2024 tingkat kecamatan Kota Bogor, menjadi Musrenbang terakhir bagi kepemimpinan Bima Arya – Dedie Rachim. Guna memastikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor 2019 – 2024 terpenuhi, DPRD Kota Bogor pun mengawal berlangsungnya Musrenbang tingkat kecamatan.
Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto yang menghadiri langsung Musrenbang di Kecamatan Bogor Utara pada Senin (16/1), menyampaikan pentingnya pembangunan wilayah yang ditunjang dengan kualitas sumber daya mansia (SDM) dan perekonomian warga.
Hal tersebut pun sejalan dengan program yang sudah ditetapkan didalam RPJMD Kota Bogor dengan visi Kota Bogor Ramah Keluarga yang terdiri dari program Kota Bogor Sehat, Kota Bogor Cerdas dan Kota Bogor Sejahtera.
“Mayoritas usulan musrenbang didominasi oleh pengajuan infrastruktur fisik. Ini penting dan dibutuhkan warga. Namun jangan lupa, pembangunan SDM, menumbuhkan ekonomi, menumbuhkan UMKM juga penting dan harus kita alokasikan” ujar pria yang akrab disapa Kang Atang tersebut.
Pengembangan SDM, menurut Atang, diperlukan program penguatan sektor pendidikan maupun pengembangan kapasitas di wilayah. “Pendidikan, sarana pendidikan, pelatihan, pengembangan kapasitas diri melalui program informal wilayah dibutuhkan untuk akselerasi SDM di masa depan”, imbuh Atang.
Selain pengembangan kualitas SDM, infrastruktur, dan ekonomi, Atang juga menyampaikan usulan peningkatan insentif untuk petugas ujung tombak di wilayah. Seperti petugas RT, RW, LPM, kader Posyandu, Posbindu dan sebagainya.
“Kita sangat terbantu oleh kinerja ujung tombak kita di wilayah. Membantu keberhasilan program Pemerintah. RT, RW, LPM, kader Posyandu, Posbindu dan lain. Tapi sudah hampir 6 tahun ini mereka belum naik insentifnya. Jadi di RAPBD 2024 sebagai tahun terakhir perencanaan dari Pak Wali dan DPRD periode ini, kita perlu berikan apresiasi untuk beliau-beliau,” tegas Atang.
Terpisah, Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin yang menghadiri Musrenbang Kecamatan Bogor Timur pada Senin (16/1) menyoroti perihal masih minimnya fasilitas pendidikan tingkat SMP dan SMA di Kecamatan Bogor Timur.
JM sapaan akrabnya, mencatat hanya ada satu SMP Negeri di wilayah Bogor Timur, yakni SMP 18 dan SMP terdekat lainnya adalah SMP 3 yang berada di Bogor Tengah.
“Kami berharap bahwa 2023 atau 2024 itu, sudah bisa menambah jumlah unit sekolah negeri baru. Karena, kemarin DED sudah selesai, kajian sekolah negeri untuk semua kecamatan se-Kota Bogor iedalnya juga sudah dilakukan oleh Bappeda, jadi sudah harus bisa direalisasikan sebelum pak wali selesai jabatan,” ujar JM.