Bogor24Update
No Result
View All Result
  • Login
  • Headline
  • News
  • Kota Bogor
  • Kabupaten Bogor
  • Persikabo Corner
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Paling Viral
    • Wisata Bogor
    • Kuliner Bogor
    • Galery Foto
    • Info Netizen
  • Cerita Warga
Bogor24Update
  • Headline
  • News
  • Kota Bogor
  • Kabupaten Bogor
  • Persikabo Corner
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Paling Viral
    • Wisata Bogor
    • Kuliner Bogor
    • Galery Foto
    • Info Netizen
  • Cerita Warga
No Result
View All Result
Bogor24Update
No Result
View All Result
  • Headline
  • News
  • Kota Bogor
  • Kabupaten Bogor
  • Kuliner Bogor
  • Wisata Bogor
  • Persikabo Corner
  • Hukum dan Kriminal
  • Paling Viral
  • Info Netizen
  • Cerita Warga
  • Sosok
  • Galery Foto
Home Cerita Warga

Fakta 7 Kamp Interniran Orang Belanda di Bogor

Dibuat Jepang pada Masa Perang Dunia II

Redaksi by Redaksi
9 Maret 2024
Reading Time: 4 mins read
A A
0
interniran orang belanda

Ilustrasi kondisi di dalam kamp interniran untuk orang Belanda di salah satu kamp di Bogor. (Foto;KITLV)

Bogor24Update – Pada masa kejayaan Asia Timur Raya di era Perang Dunia II sangat terasa dampaknya terutama di Indonesia. Rakyat Indonesia merasa seakan terbebas dari belenggu pembatasan yang selama ini dilakukan bangsa Eropa. Malah kondisi sebaliknya terjadi pada Warga Eropa yang didominasi orang-orang Belanda mulai hilang kebebasannya. Bahkan karena sudah kadung cinta terhadap Indonesia mereka seakan merasa terjajah.

Pengucilan orang-orang Belanda mulai dilakukan orang-orang Jepang. Kondisi mengerikan mulai terjadi mirip seperti Kamp Konsentrasi yang ada di Auschwitz, Polandia. Berdasarkan data dari Japanse Krijgsgevangenkampen, kurang lebih terdapat 106 kamp di pulau Jawa yang tersebar di 29 kota. Sementara di Jawa Barat sendiri terdapat sekitar 53 kamp termasuk di wilayah Banten dan Batavia (Jakarta;sekarang). Jawa Tengah 35 titik dan Jawa Timur 18 titik.

Jepang yang mengendalikan kekuasaan di daerah Jawa Barat mulai memberlakukan pembatasan ruang gerak kepada bangsa Eropa. Akhirnya Jepang memutuskan untuk membuat Kamp Interniran yang berada di tujuh titik di wilayah Bogor agar dapat dengan mudah memantau aktivitas dari orang-orang Eropa. Tujuh titik tersebut antara lain :

Kedoengbadak

Kedoengbadak terletak sekitar 3 kilometer sebelah utara Buitenzorg (Bogor;sekarang), tepat di sebelah timur jalan utama menuju Batavia atau Batavia Weg. Situs ini tidak ditampilkan pada peta kota Buitenzorg dalam “Stedenatlas van Nederlands-Indië” (atlas kota-kota di Hindia Belanda) – lokasinya tidak tercantum dalam peta – namun muncul pada peta topografi ‘Topografische kaart 1:50.000 (bilah 36,38 D)”. Kamp itu terletak di sebuah rumah perkebunan dengan beberapa bangunan tambahan.

Disini dikomandani seorang perwira Jepang, petugas yang berjaga berasal dari Heiho atau prajurit yang diperbantukan untuk Jepang. Dalam kamp biasanya terdapat seorang koordinator atau kepala kamp yang berasal dari orang Belanda yang tinggal di kamp tersebut.

Penulis menginterpretasi lokasi ini berada di sekitar asrama Teplan dekat Jembatan Satu Duit Sungai Ciliwung.

Kedoeng Halang

Kamp ini diberi nama Kamp Beatrix, Gedoeng Halang atau Kedoeng Halang. Kamp ini berlokasi di Beatrixlaan di distrik Kedoeng Halang, di lingkungan baru di sebelah timur Tjiliwoeng. Kamp itu terdiri dari rumah keluarga kecil.

Penghuni kamp ini terdiri dari pria, wanita dan anak-anak. Kebanyakan dari mereka yang bekerja di Kebun Raya dan ada juga sejumlah tawanan perang yang disimpan di kamp ini.

Tidak ada informasi lebih dan lengkap terkait lokasi terkini dari Kamp Beatrix atau Kamp Kedoeng Halang. Namun diperkirakan lokasi kamp ini berada di kawasan pemukiman orang Eropa sebelumnya. Sehingga oleh Jepang dijadikan kamp sekaligus.

 

Kelapa Noenggal

Kamp Kelapa Noenggal merupakan lokasi kamp ketiga. Kamp ini berlokasi di sebuah perusahaan karet yang terletak 25 km timur laut Buitenzorg di jalan menuju Tjibaroesa (Cibarusah). Kamp itu bertempat di barak kayu yang terbuat dari dek dan bambu.

Itu adalah kamp hukuman bagi anak laki-laki Indo-Eropa yang tidak mau bekerja dengan (untuk) Jepang; mereka dibujuk ke kamp ini dengan alasan palsu (jika tidak, mereka harus dimasukkan ke Penjara Glodok).

Komandan di kamp ini adalah Sersan Maihara (dengan bantuan Hata Indonesia) dengan pengawasan dari prajurit Heiho.

Kota Paris

Kamp ini memiliki nama lain Bunsho I, Kamp 5 (sesuai administrasi Jepang). Kamp ini berada di bagian barat laut kota. Kamp tersebut terdiri dari rumah-rumah kecil dan besar (dengan bangunan tambahan) di Schenck de Jongweg, dikelilingi kawat berduri dan penutup bambu atau gedek.

Kamp ini dikomandani oleh Sonei (April 1944 hingga Agustus 1944), Takahashi (Agustus 1944 hingga September 1944), Aoyaoi (September 1944 hingga November 1944), Kasahara (mulai November 1944 dan seterusnya). Petugas jaga di kamp ini dari staff polisi asli dan heiho. Terdapat dua orang Belanda yang menjadi pemimpin kamp yaitu H.H. Crevels (April 1943 hingga April 1944) dan Akkerman (November 1944 sampai Maret 1945).

BACA JUGA :

Pengamen yang Bentak Sopir Angkot di Kota Bogor Diamankan Polisi

Pengamen yang Bentak Sopir Angkot di Kota Bogor Diamankan Polisi

23 Juli 2025
Tawuran Antar Geng di Sukaraja, Tiga Remaja Diamankan Polisi

Tawuran Antar Geng di Sukaraja, Tiga Remaja Diamankan Polisi

23 Juli 2025
Ditetapkan Jadi Tersangka, Kasus Pencabulan Ayah Tiri Terhadap Anak di Jasinga Ditangani Polres

KPAD Sebut Medsos Jadi Salah Satu Pemicu Tingginya Kekerasan Anak

23 Juli 2025
Wali Kota Bogor Lantik Pengurus Koperasi Kelurahan Merah Putih

Wali Kota Bogor Lantik Pengurus Koperasi Kelurahan Merah Putih

23 Juli 2025

 

Pledang-Gevangenis

Kamp yang satu ini memiliki nama lain ‘De Boei’ atau ‘Bui’ atau nama lain dari penjara. Sama dengan nama kampnya yaitu penjara, kamp ini sekarang merupakan Lembaga Pemasyarakatan Paledang.

Lokasi kamp penjara ini terletak di Bantammer Weg, jalan yang membentang ke barat dari alun-alun depan Istana Gubernur Jenderal. Komandan di kamp ini adalah Letnan Sonei yang dibantu petugas keamanannya dari tentara Korea.

 

Sempoer

Kamp Sempoer terletak di lingkungan Sempoer (Sempur;sekarang), bersebelahan dengan kolam renang Kedoeng Halang di lembah Ciliwung, sebelah timur laut kota, di belakang Rumah Sakit Militer. Terdiri dari sekelompok rumah bintara, 8 diantaranya ditempati; yang lainnya kosong.

Kamp itu dikelilingi oleh penutup bambu atau Gedek di tiga sisinya. Sisi keempat berbatasan dengan kalium. Komandan di kamp ini adalah Letnan Sonei yang dijaga oleh tentara Korea. Sedangkan untuk koordinator kamp dipercayakan kepada seorang Belanda yaitu E.Th.Lease-de Groot (periode Oktober 1942 – Juli 1943).

 

Ursulinen-Klooster

Ursulinen-Klooster atau Biara Ursulin terletak di pusat kota di Rumah Sakit Alweg, tepat di utara Istana Gubernur Jenderal. Saat ini lebih dikenal sebagai Sekolah Regina Pacis di ujung Jalan Pengadilan.

Kamp itu bertempat di beberapa ruangan sekolah berasrama, dikelilingi kawat berduri. Dalam  kamp ini para biarawati tinggal di bagian biara yang terpisah dari kamp laki-laki. Komandan kamp ini yaitu Matsuoda yang dibantu pengawasannya oleh personel polisi pribumi.

Keberadaan Interniran di Kota Bogor mulai menghilang pada tahun 1945 atau pada saat Jepang melemah.  Sekutu mendirikan RAPWI (Recovery of Allied Prisoners of War and Internees) yang bertujuan untuk menjemput dan memulangkan warga negara Eropa di Asia Tenggara.

Setelah perang, masih terdapat sekitar 300.000 orang Jepang di Hindia Belanda. Pada bulan Mei, Juni dan Juli 1946 lebih dari 90% diangkut ke Jepang. Sekitar 13.000 orang Jepang tetap tinggal untuk melakukan pekerjaan kuli pada pemerintah Hindia Belanda; awal Mei 1947 kuli Jepang terakhir meninggalkan Hindia Belanda.

Para desertir Jepang yang jumlahnya tidak diketahui (tidak lebih dari beberapa ribu) tetap tinggal. Sebagian kecil dari mereka memberikan dukungan militer kepada pejuang kemerdekaan Indonesia karena alasan ideologis.

Lebih dari 3.000 orang Jepang tetap berada di Hindia Belanda karena dicurigai melakukan kejahatan perang. Hampir separuh dari kelompok ini dipulangkan bersama kuli Jepang pada paruh pertama tahun 1947. Beberapa tersangka dibawa ke Singapura untuk diadili di sana.

 

Penulis : Eko, Komunitas Bogor Historia

Tags: bogor 24 updatebogor24updatecerita mitosjepang di bogorkabupaten bogorkamp interniran zaman jepangkamp konsentrasi untuk orang belanda di bogorkota bogorMitos di bogorSejarah Bogorsejarah buitenzorg
SendShare9Tweet6ShareShareSend
Previous Post

Selama Bulan Puasa Kolam Renang Mila Kencana Kota Bogor Ditutup

Next Post

Jadwal SIM Keliling Minggu 10 Maret 2024 di Kota Bogor

Redaksi

Redaksi

Related Posts

Pengamen yang Bentak Sopir Angkot di Kota Bogor Diamankan Polisi
Kota Bogor

Pengamen yang Bentak Sopir Angkot di Kota Bogor Diamankan Polisi

23 Juli 2025
Tawuran Antar Geng di Sukaraja, Tiga Remaja Diamankan Polisi
Hukum dan Kriminal

Tawuran Antar Geng di Sukaraja, Tiga Remaja Diamankan Polisi

23 Juli 2025
Ditetapkan Jadi Tersangka, Kasus Pencabulan Ayah Tiri Terhadap Anak di Jasinga Ditangani Polres
Headline

KPAD Sebut Medsos Jadi Salah Satu Pemicu Tingginya Kekerasan Anak

23 Juli 2025
Wali Kota Bogor Lantik Pengurus Koperasi Kelurahan Merah Putih
Kota Bogor

Wali Kota Bogor Lantik Pengurus Koperasi Kelurahan Merah Putih

23 Juli 2025
Rapat Paripurna DPRD Kota Bogor Hasilkan 2 Kebijakan untuk Kemaslahatan Warga
Kota Bogor

Rapat Paripurna DPRD Kota Bogor Hasilkan 2 Kebijakan untuk Kemaslahatan Warga

23 Juli 2025
Kasus Kekerasan Anak Meningkat Siginifikan, Bullying di Sekolah Paling Banyak Terjadi
Headline

Hari Anak Nasional 2025: Kekerasan Anak di Kabupaten Bogor Capai 72 Kasus

23 Juli 2025
Next Post
Jadwal SIM Keliling Bogor

Jadwal SIM Keliling Minggu 10 Maret 2024 di Kota Bogor

Wisata Delman Menyusuri Keindahan Istana Bogor dan Kebun Raya 

Wisata Delman Menyusuri Keindahan Istana Bogor dan Kebun Raya 

Please login to join discussion

BERITA POPULER

Angkot Kota Bogor

Tarif Angkot Kota Bogor Februari 2024, Lengkap dengan Rutenya

21 Februari 2024
Detik detik saat pembacokan pelajar di Simpang Pomad, Kota Bogor. (Tangkapan layar dashcam William Sangga)

Detik-detik Pembacokan Pelajar di Simpang Pomad Bogor Terekam Dashcam Pengendara

11 Maret 2023
Buron 2 Bulan, Eksekutor Pembacokan Pelajar SMK di Simpang Pomad Diringkus Polisi

Buron 2 Bulan, Eksekutor Pembacokan Pelajar SMK di Simpang Pomad Diringkus Polisi

20 Mei 2023
cara perpanjang EKTP

Warga Kabupaten Bogor Mau Cetak E-KTP Tanpa ke Dukcapil? Begini Caranya 

19 Februari 2024
Tarif Angkot September 2023 untuk Pelajar dan Umum Wilayah Bogor Barat

Tarif Angkot September 2023 untuk Pelajar dan Umum Wilayah Bogor Barat

4 September 2023

EDITOR'S PICK

Multiplatform, Peringatan Dini Bencana di Kota Bogor

Multiplatform, Peringatan Dini Bencana di Kota Bogor

25 November 2024
Tak Konsentrasi, Mobil Terguling Tabrak Traffic Light di Cibinong

Tak Konsentrasi, Mobil Terguling Tabrak Traffic Light di Cibinong

2 Juni 2025
Gantikan Asmawa, Pj Bupati Bachril Bakri Beri Isyarat Lanjutkan Penataan Puncak 

Banyak Bangunan Ditertibkan,  Pj Bupati Bachril Bakri Ogah Bahas Penataan Puncak 

3 Oktober 2024
Resmi Ditetapkan KPU, Rudy-Jaro Nomor 1, Bayu-Musya Nomor 2 

Resmi Ditetapkan KPU, Rudy-Jaro Nomor 1, Bayu-Musya Nomor 2 

23 September 2024

TENTANG KAMI

Bogor24Update

Selamat Datang di Bogor24Update.id
Portal Berita yang dikelola oleh PT KARYA MEDIA INFINITE - SK Kemenkumham RI
NOMOR : AHU-038889.AH.01.30.Tahun 2022

◉ Redaksi ◉ Tentang Kami ◉ Pedoman Media Cyber ◉

© 2023 Bogor24Update

No Result
View All Result
  • Headline
  • News
  • Kota Bogor
  • Kabupaten Bogor
  • Persikabo Corner
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Paling Viral
    • Wisata Bogor
    • Kuliner Bogor
    • Galery Foto
    • Info Netizen
  • Cerita Warga

BOGOR24UPDATE © 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In