Bogor24Update – Menjelang lebaran permintaan akan fesyen meningkat di pasaran. Tingginya peningkatan daya beli masyarakat ini menjadi peluang yang menguntungkan bagi pelaku usaha fesyen.
Salah satunya workshop Neng Geulis di Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Bahkan workshop ini memberikan potongan harga hingga 80 persen untuk semua produk-produk fesyen koleksi Neng Geulis.
Spesial price yang dinamai Gebrak Sale berlaku selama Ramadan 1445 hijriah atau tahun 2024 dan hanya berlaku di workshop Neng Geulis di Kelurahan Tegallega.
Owner Neng Geulis, Frida Nursanti Aulia mengatakan, produk fesyen yang dijual dalam bentuk hampers ini berisikan batik-batik single, seperti batik angklung atau batik soto mie atau batik buricak burinong.
Kemudian hampers sarung dan juga mukena dengan tas batik yang bisa dituliskan nama pembelinya sehingga terlihat lebih intim.
Selain itu, juga ada produk-produk fesyen yang unik, seperti batik kemeja, kain, busana, craft, sajadah, mukena travelling, kain-kain, kalung, percak, tas belanja, dan masih banyak lagi.
“Ribuan koleksi yang dijual adalah koleksi Frida Aulia dan batik Neng Geulis dari 2013 hingga sekarang. Banyak produk-produk fesyen yang unik, yang model motifnya tetap abadi tapi kita jual dengan harga murah,” kata Frida saat ditemui di workshopnya, Rabu, 20 Maret 2024.
Untuk Gebrak Sale sendiri mulai dari harga Rp50 ribu sampai Rp250 ribu. Sedangkan untuk paket hampers mulai dari harga Rp50 ribu sampai Rp450 ribu.
“Harga ini hanya berlaku di workshop Neng Geulis, Bogor Baru. Kalau untuk yang ada di outlet semua harga normal. Gebrak Sale ini berlaku sampai seminggu setelah Idul Fitri,” terangnya.
Workshop ini buka setiap hari dari pukul 10.00 sampai dengan 17.00 WIB, kecuali hari Jumat. Namun untuk yang mau berkunjung harus membuat janji terlebih dahulu melalui nomor WhatsApps 082111461155.
“Hari apa, jam berapa? Jadi, yang mau datang bikin janji dulu melalui nomor hotline yang kita share di semua medsos kita. Ini kita buat private tidak dibuka untuk umum biar nggak rebutan gitu,” ungkap Frida.
“Jadi, orang memilihnya lebih nyaman terus packing-nya lebih cepat lebih rapi enggak pabeulit (bahasa Sunda artinya kusut) kalau banyak orang. Rata-rata sih tidak lebih dari 7 orang. Biasanya satu grup yang terdiri dari 5 sampai 10 orang,” imbuhnya.
Pada Ramadan tahun ini, ia hanya menargetkan sekitar 2.000 hampers. Meski targetnya tak sebanyak tahun lalu, namun ia ingin semua produk fesyen yang ada di sejumlah outlet terjual dengan diskon gede.
Seperti halnya fesyen yang biasanya dijual seharga Rp250 menjadi Rp50 ribu. Dan yang awalnya dihargai Rp890 ribu sekarang menjadi Rp250 ribu.
“Jadi, semua produk kita diskon sampai 80 persen. Ini kurang lebih ada 1000 pcs koleksi dari bermacam tema. Termasuk koleksi terbaru yang sempat di fesyenkan di New York, yakni batik angklung dan batik buricak burinong. Nah, itu yang banyak diincar dan menjadi hampers favorit,” katanya.
Ia mengatakan, permintaan hampers di bulan Ramadan menjadi bisnis yang moncer, bahkan pesanan tidak hanya datang dari Tanah Air, namun luar negeri, seperti dari Melbourne, Brunei Darussalam, Turki, Singapura, dan Perth.
“Sekarang juga banyaknya pesanan dari luar negeri. Orang-orang di luar negeri yang tahu produk saya itu mengirim buat saudaranya di Indonesia. Jadi, kita punya klien-klien di sana yang punya keluarga di sini (Indonesia). Kalau kirim dari sana kan mahal jadi mereka yang pesan kita yang kirim dari sini. Setiap hari itu keluar 100 hampers,” katanya.
Desainer asal Kota Bogor ini mengakui bahwa persaingan bisnis hampers sekarang ini memang ketat. Pun untuk tahun ini tidak semeriah tahun lalu karena penjualan online, penjualan marketplace semua terbuka, semua bersaing di situ.
Kendati demikian, bisnis yang sudah dijalani sejak tahun 2013 oleh Batik Neng Geulis dan Frida Aulia itu sudah biasa mengerjakan hampers dengan aktifnya di 7 tahun terakhir. Sedangkan bisnisnya yang terbilang moncer di 3 tahun terakhir di awal pandemi sampai sekarang.
“Kami punya pelanggan yang setia. Kami juga kreatif dengan membuat isi-isi paketnya. Jadi, Alhamdulillah masih bertahan dan kami menyediakan sesuai budget. Misalkan harganya Rp120 ribu sementara pembeli hanya punya budget Rp100 ribu tapi dia pesen banyak misal 200 pcs, ya saya ambil,” tandasnya. (*)