Bogor24Update – Ratusan warga Kampung Kebon Kopi, Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, menggelar unjuk rasa di depan sebuah warung yang diduga menjual obat-obatan terlarang, Senin 29 April 2024.
Dalam aksi tersebut, massa mengecam aktivitas penjualan obat di warung tersebut. Bahkan mereka sampai menghancurkan warung yang disinyalir sebagai tempat peredaran obat-obatan ilegal.
Dari aksinya itu, warga juga menemukan sejumlah bungkus obat tramadol berserakan di lokasi tersebut.
Kepala Desa Ciampea Udik, Cecep Badarudin mengatakan, tindakan penggerudukan ini dilatarbelakangi oleh kegeraman masyarakat terhadap praktik penjualan obat terlarang yang menargetkan kalangan pelajar.
“Masyarakat sudah lama menyadari bahwa warung tersebut menjual obat-obatan terlarang, sehingga mereka akhirnya mengambil tindakan protes,” ungkap Cecep.
Berdasarkan informasi dari warga, kata dia, pelaku penjualan obat tersebut tidak pernah mengubah perilakunya, meskipun telah diingatkan berkali-kali oleh penduduk setempat.
Oleh karena itu, warga merasa perlu melakukan unjuk rasa sebagai bentuk protes.
“Dalam beberapa kesempatan, pelaku sudah ditangkap tetapi kembali lagi dan aktivitas penjualan obat masih berlanjut,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Cecep, masyarakat juga prihatin dengan potensi dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh praktik penjualan obat terlarang tersebut di wilayah mereka, terutama karena penjualnya adalah warga Aceh.
Lebih lanjut, Cecep mengungkapkan dugaan bahwa Ketua RT setempat mungkin terlibat dalam jaringan penjualan obat terlarang tersebut.
“Ada dugaan bahwa pelaku berpikir bahwa Ketua RT dan RW mendapatkan imbalan, sehingga warga bersepakat untuk mengusir praktik penjualan obat tersebut dari desa kami,” tuturnya.
Peristiwa ini akhirnya diselesaikan melalui musyawarah yang dipimpin oleh kepala desa, yang juga mengimbau kepada warga untuk menjauhi pergaulan narkoba.
“Walaupun hanya dengan tindakan penghancuran warung, kita berharap melalui musyawarah ini, para pelaku tidak akan kembali menjual obat terlarang di wilayah kami,” tandasnya.(*)