Sementara Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Bogor, Elva Adhyaksani menambahkan Pemkot Bogor membuat kebijakan untuk Gertak PSN di sekolah-sekolah yang hari ini serentak di tujuh lokasi, salah satunya di SDN Bantarjati 1.
Di Gertak PSN ini, pihaknya tidak hanya menerangkan terkait jenis nyamuk yang menyebabkan DBD, namun turut melantik dua siswa kelas 5 menjadi Duta Jumantik.
“Dua Duta Jumantik ini tetap dibantu siswa-siswi lain untuk memastikan semua lokasi yang memungkinkan adanya penampungan air dibersihkan agar tidak ada perkembangan biakan nyamuk Aedes aegypti,” jelasnya.
Camat Bogor Utara, Riki Robiansah mengatakan, di Kecamatan Bogor Utara jumlah kasus DBD tidak terlalu tinggi dan sampai saat ini tidak ada korban jiwa.
Namun, Riki mengaku di SDN Bantarjati 1 ini memang pernah ada dua siswa yang terkena kasus DBD yang sekarang sudah sembuh.
Sebelum Gertak PSN di sekolah-sekolah, pihaknya sudah melakukan Gertak PSN di setiap kelurahan hingga RT dan RW.
“Kami juga selalu menghimbau agar masyarakat melakukan pembersihan penampungan air di rumahnya masing-masing,” kata Riki.
“Kami harap di semua sekolah pun bisa rutin melakukan Gertak PSN dan dua kader Jumantik bisa memotivasi teman yang lain untuk menjaga lingkungan agar penyebab DBD bisa dihindari,” tandasnya. (*)