Dari hasil pendataan, kata Martin, keenam pelajar dari salah satu SMP negeri di wilayah Kabupaten Bogor itu, satu di antaranya pelajar drop out dari sekolah tersebut.
“Mereka ada yang kelas 8 dan 9. Dan untuk yang membawa senjata tajam ini ternyata dia sudah tidak sekolah, hanya menggunakan seragam sekolah,” terangnya.
Kepada petugas, kata Martin, mereka mengaku baru pertama kali menumpangi pikap tersebut dengan tujuan untuk jalan-jalan di seputar jalur sistem satu arah (SSA).
“Memang untuk di wilayah Kota Bogor, anak-anak ini baru pertama kali kami amankan. Katanya mereka hanya mau jalan-jalan saja dan foto-foto SSA,” ungkapnya.
Untuk pembinaan, Satgas Pelajar Kota Bogor selanjutnya menyerahkan ke pihak sekolah dan orang tuanya. “Mereka kami minta membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi kembali,” tandasnya. (Haris)