Bogor24Update – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meninjau lokasi gudang amunisi, yang meledak pada Sabtu malam di wilayah Desa Ciangsana, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Pada kesempatan itu, Agus menyebut bahwa gudang yang meledak adalah tempat penyimpanan amunisi sisa latihan.
“Ledakan terjadi di gudang penyimpanan amunisi itu sisa latihan dan amunisi-amunisi yang sudah kadaluarsa yang seharusnya diledakkan atau didisposisikan di Pameungpeuk Garut,” ungkap Agus, Minggu 31 Maret 2024.
Baca Juga : Kebakaran Landa Gudang Peluru di Gunung Putri Bogor
Agus menduga meledaknya gudang amunisi itu disebabkan oleh sifat amunisi yang sudah kadaluarsa sehingga labil dan mudah meledak.
“Amunisi yang sudah kadaluarsa cenderung sensitif dan labil. SOP penyimpanannya di bawah tanah, karena amunisi yang sudah labil dapat meledak sewaktu-waktu dan dijauhkan dari jangkauan masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga : Kebakaran Gudang Peluru di Bogor Disertai Ledakan Beruntun
Dalam gudang tersebut, lanjut Agus, terdapat beberapa amunisi. Seperti Munisi Kaliber Kecil (MKK) dan Munisi Kaliber Besar (MKB) dengan berat total lebih dari 50 ton. Sehingga menimbulkan ledakan keras.
“Ada MKK dan MKB, totalnya ada 65 ton yang dikembalikan dari satuan-satuan,” tuturnya.
Namun dia memastikan tidak ada korban jiwa baik dari kalangan sipil maupun anggota TNI akibat ledakan tersebut.
Baca Juga : Ledakan di Gudang Peluru Merambah ke Permukiman Warga
Untuk saat itu, kata dia, pihaknya sedang melakukan investigasi, mencari tahu penyebab ledakan.
“Tim investigasi dari Polisi Militer sudah berada di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) untuk segera melakukan penyelidikan,” tandasnya.(*)