Bogor24upadate – Menjelang lebaran permintaan akan hampers meningkat. Diketahui, hampers sering digunakan masyarakat untuk diberikan kepada keluarga, kerabat dan sahabat saat lebaran.
Tradisi ini menjadi sumber rezeki bagi pelaku usaha hampers lebaran. Salah satunya workshop Neng Geulis di Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Owner Neng Geulis, Frida Nursanti Aulia mengatakan, Ramadan tahun ini ia sudah jauh hari memproduksi hampers lebaran. Sebab, dirinya menilai potensi usaha hampers lebaran tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Frida mengatakan saat memasuki pertengahan puasa atau menjelang lebaran sudah kebanjiran dengan pesanan hampers. “Di minggu kedua lebih sudah banyak yang keluar hampir 2.000 boks, dan sekarang beli lagi 800 sama 400 boks untuk yang mewah,” katanya, Senin, 10 April 2023.
Frida sendiri menyediakan hampers dari harga Rp50 sampai dengan 450 ribu per boks. Hampers atau bingkisan lebaran itu dari mulai berisikan sarung, sarung dengan sajadah, mukena berikut tasbihnya dan sebagainya.
“Untuk sekarang ini memang main di harga, jadi seperti yang harga (hampers) 50 ribu seorang ada (beli) 10 boks, ada yang 100 boks sampai 200 boks itu banyak. Tapi sekarang juga ada yang harga 450 boks hampers batik dua, mukena mewah itu ada juga,” paparnya.
Selain harga, ia mengutarakan juga menerapkan strategi pemasaran untuk pembelian partai minimal 10 boks, terkecuali untuk hampers harga Rp450 ribu per boks.
“Iya untuk partai pasti jadi lebih murah. Ini sudah diterapkan tahun lalu. Jadi orang sudah tahu beli lebih dari 10 boks. Kecuali yang 450 ribu itu boleh satuan,” paparnya.
Dia mengaku permintaan akan hampers meningkat, bahkan pesanan itu tidak hanya berasal dari Tanah Air, tetapi luar negeri. Seperti dari Negara Australia, Brunei Darussalam, Turki, dan Singapura.
“Sekarang juga banyaknya pesanan dari luar negeri, orang-orang di luar negeri itu mengirim buat saudaranya di Indonesia. Yang berbeda itu kita bikin kartu namanya misal dari Perth, Australia,” katanya.
Sementara untuk pangsa pasar di Indonesia telah menjangkau hampir seluruh daerah, seperti Jakarta, Tangerang, Jawa Barat, Situbondo, Banyuwangi, Malang, hingga Bali, Padang, dan Jambi.
“Untuk tren, iya dibanding tahun lalu, tahun sekarang moncer, tapi memang persaingan ketat,” tandas disainer asal Kota Bogor ini. (Ris)