Sekedar diketahui, dengan surat keputusan dari wali kota Bogor menjadi menjabat lurah, memang ia sendiri tidak betah di tempat, melainkan hobinya itu jalan-jalan.
“Kedekatan dengan warganya ini, saya tidak bisa diam di kantor, dengan selalu turun ke wilayah, sesuai dengan hobi saya itu jalan-jalan, dan itu membuahkan ide sekaligus menampung aspirasi serta keluhan warga,” tandasnya.
Ia mengatakan, semua staf kelurahan dibagi dengan berkunjung ke wilayah. Dari situ, ia membahas temuan yang dilakukan oleh staf maupun para kepala seksi dan dibahas pada briefing staf kelurahan setiap satu minggu sekali.
“Nanti akan ada evaluasi dengan staf dan para kasie, sehingga menimbulkan sebuah solusi yang dikeluarkan secara maksimal untuk membantu warganya,” ujar dia.
Selain itu, perubahan ini pun terus dikembangkan hingga sampai saat ini, Bojongkerta Berseri ini sudah mempunyai petani tanaman hias hingga greenhouse yang melibatkan warga hingga di atas 100 orang.
Bersinerginya kelurahan dengan warga ini, sambung dia, berkonsisten dan komitmen untuk perubahan dan memajukan wilayah. Hasilnya, bantuan terus berjalan di Bojongkerta dari Pemerintah Kota Bogor, pemerintah pusat hingga corporate social responsibility (CSR).
“Alhamdulillah saya terus konsisten dan berkomitmen selagi masih bertugas di sini, akan terus melakukan perubahan bagi Bojongkerta Berseri dan maju untuk Kota Bogor,” pungkas dia.