Bogor24Update – Enam brand kopi legendaris ikut dalam Festival Kopi Legendaris Bogor yang digelar di lapangan Sempur, Kelurahan Sempur Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Acara yang di gelar selama dua hari dari 23- 24 Agustus 2025 ini merupakan rangkaian kegiatan Festival Merah Putih (FMP).
Festival Kopi Legendaris Bogor dibuka secara resmi oleh Danrem 061/Suryakancana, Brigjen TNI Faisol Izuddin Karimi. Ia mengapresiasi penuh penyelenggaraan kegiatan ini.
“Ide ini luar biasa. Awalnya festival direncanakan di Botani Square, namun dipindahkan ke Lapangan Sempur agar bisa lebih mudah diakses masyarakat luas,” kata Faisol dikutip Minggu 24 Agustus 2025.
Ia berharap kopi Bogor bisa naik kelas, bukan hanya di tingkat nasional, tetapi juga dunia.
“Sejak dulu Bogor dikenal sebagai salah satu pengekspor kopi, sudah saatnya brand kopi Bogor kembali bangkit,” ungkapnya.
Keenam kopi yang ikut dalam festival ini merupakan bagian dari sejarah panjang perkopian di Bogor. Seperti Kopi Bah Sipit yang telah berusia lebih dari 100 tahun, Kopi Nikmat, Kopi Teko, Keong Mas, Kopi Liong, dan Kopi Oplet.
Ketua Umum Festival Merah Putih 2025, Benyamin Mbooh menyebut keenam kopi ini memiliki jejak sejarah, cita rasa khas, serta loyalitas penikmatnya yang tetap bertahan lintas generasi.
Ia menegaskan bahwa festival ini lahir dari kepedulian untuk melestarikan eksistensi kopi legendaris Bogor.
“Kami berangkat dari keyakinan sekaligus keprihatinan, karena kopi-kopi legendaris ini masih bertahan hingga sekarang, tetapi belum banyak dikenal luas,” ujarnya.
Dengan festival ini, kata ia, kopi Bogor bukan hanya eksis di tingkat lokal, tetapi juga masuk pasar nasional bahkan internasional.
“Kami juga ingin Bogor dikenal sebagai Kota Kopi, mengingat sejarah panjang sejak abad ke-18 sebagai penghasil dan pengekspor kopi ke Eropa,” ungkapnya.
Benyamin berharap kopi Bogor dapat hadir di hotel-hotel, kedai kopi modern, hingga berbagai ruang publik. Hal ini diyakini akan memberi identitas kuat bagi Bogor sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Kegiatan ini bukan hanya soal menjaga warisan kopi legendaris, tetapi juga sebagai gerakan ekonomi untuk UMKM,” tuturnya.
Untuk itu pihaknya berterima kasih kepada petani, pelaku usaha kopi, sponsor, hingga 42 tenaga penyelenggara yang terlibat.
“Tahun depan festival ini akan lebih besar, tidak hanya kopi, tapi juga makanan legendaris Bogor. Bahkan kami siap membawa festival ini ke kota lain di Indonesia,” tutupnya.(*)