Bogor24Update – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana membangun kantor Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal di tahun 2024 ini.
Kantor Kelurahan Kebon Pedes akan menjadi percontohan kantor pemerintahan yang menerapkan konsep green building atau bangunan yang efisien dan ramah lingkungan.
“Kami mau memulai sebuah langkah baru terutama memastikan bahwa pembangunan kantor pemerintahan ke depan konsepnya green building,” kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim dikutip Sabtu, 17 Februari 2024.
Dalam perencanaan pembangunan kantor Kelurahan Kebon Pedes yang mengusung konsep green building, pihaknya menggandeng PT. Panduraksa.
“Kami undang salah satu ahli yang mungkin selama ini berpengalaman dalam pembangunan green building yaitu PT. Paduraksa, yang memberikan gambaran tentang bagaimana konsep green building bisa diterapkan untuk kantor pemerintahan,” katanya.
Dengan konsep ini, kata Dedie, kantor tersebut nantinya tidak hanya akan hemat energi listrik termasuk ada pemanfaatan sumber daya air.
“Jadi harus juga bisa memanfaatkan sumber daya air yang ada termasuk air hujan. Ke depan itu mungkin kami tidak lagi tergantung kepada jaringan PLN, tetapi secara mandiri melalui panel surya,” terangnya.
Termasuk, sambungnya, sirkulasi udara dan juga efisiensi ruang kantor kelurahan ini bisa dioptimalisasikan semaksimal mungkin.
“Kami akan coba mulai pembangunan tahun ini yang akan memadukan green building dengan konsep kolonial supaya nantinya menjadi percontohan pembangunan kantor pemerintahan masa depan,” tandasnya.
Camat Tanah Sareal, Aditya Buana Karana menambahkan, pembangunan kantor Kelurahan Kebon Pedes akan menjadi pilot project di Kota Bogor.
Kantor Kelurahan Kebon Pedes akan dibangun di atas lahan seluas 1.900 meter persegi yang lokasinya di kawasan Jalan Blender atau eks kandang sapi.
“Anggaran yang akan digunakan sebesar Rp2,8 miliar dengan rencana pembangunan satu lantai. Target kami untuk lelang bulan April dan tahun ini mudah-mudahan bisa selesai,” katanya.
Ia memastikan pelayanan kepada masyarakat tidak akan terganggu selama pembangunan berjalan dikarenakan lokasinya berbeda dengan kantor yang sekarang.
“Tidak mengganggu, karena pelayanan masih ada di kantor lama. Nanti kantor yang lama itu akan jadi Puskesmas,” jelasnya.
Sementara, Tenaga Ahli PT. Panduraksa, Adi Indra Hadiwijaya menuturkan, dalam perencanaan konsep ini untuk menghemat biaya energi pencahayaan, penghawaan, dan pengadaan air.
“Kalau untuk penghawaan sangat menghindari AC dengan menggunakan ventilasi alami, kalau masih kurang kita menggunakan eksos,” tutur Adi.
“Kalau untuk pengadaan listrik kita gunakan teknologi sederhana dan umum yaitu timer di MCB supaya betul betul terkendali penggunaan listrik,” imbuhnya.
Terkait energi sumber daya air, pihaknya akan menggunakan penampungan air hujan dengan sistem tampung ke sebuah tabung.
“Semoga penggunaan tampungan air hujan ini bisa populer di masyarakat sehingga kita betul-betul bisa mengurangi banjir karena jumlah air yang berjalan ketika musim hujan di permukaan tersimpan dan termanfaatkan langsung oleh masyarakat,” tandasnya. (*)