Bogor24Update – Pemerintah Kota Bogor bersama Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) memulai program penataan kabel udara di Jalan R. Saleh S. Bustaman, Kecamatan Bogor Selatan pada Kamis, 28 Agustus 2025.
Program ini merupakan bagian dari lanjutan beautifikasi Kota Bogor dengan total panjang kabel yang akan ditata mencapai 16 kilometer.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengatakan bahwa langkah ini dilakukan untuk mempercantik kota dan menata kabel-kabel udara yang selama ini bergelantungan di berbagai sudut wilayah.
“Alhamdulillah hari ini kami melaksanakan program lanjutan beautifikasi kota, dengan penataan kabel udara yang seluruhnya dikerjasamakan dengan APJATEL untuk diturunkan menggunakan sistem ducting. Kami mulai kembali menyelesaikan program penataan kabel sepanjang 16 kilometer agar Kota Bogor tampak lebih cantik,” ucapnya.
Dedie Rachim menuturkan bahwa ke depan tidak akan ada lagi kabel yang menggantung di atas, baik di jalan kota, jalan provinsi, maupun jalan nasional.
“Hari ini kita memulai pemotongan di jalur jalan provinsi Jawa Barat. Jadi bukan hanya di jalan Kota Bogor, tapi juga mencakup jalur provinsi dan nasional. Mudah-mudahan program ini berjalan simultan agar Kota Bogor terlihat lebih rapi dan tertata,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa kabel-kabel yang ditertibkan merupakan kabel fiber optik (FO) milik berbagai operator telco dan provider.
“Selama ini kita menikmati internet dan layanan digital lainnya dari kabel-kabel ini. Maka dari itu, penataan ini penting. Kabel tetap bermanfaat, hanya saja akan dialihkan ke bawah tanah agar tidak merusak estetika kota,” jelas Dedie.
Dedie menyampaikan bahwa kolaborasi dengan APJATEL menjadi kunci percepatan program ini, karena Peraturan Daerah (Perda) di kota bogor belum sampai kesana (penataan kabel), sudah diusulkan tapi ini bisa tanpa harus menunggu.
” Artinya kami bekerjasama dengan tadi provider dan APJATEL kami lakukan langkah-langkah yang bisa dilakukan sekarang. Dan ini artinya ada kesadaran dari pihak telco dan provider untuk sama-sama menata kota, tanpa harus menunggu langkah-langkah yang harus diadministrasikan dahulu,” tegasnya.
Ia menjelaskan,penataan kabel ini akan dilakukan secara bertahap di 16 titik lokasi dengan total panjang 16 kilometer. Dedie juga menyebut, proses ini membutuhkan investasi besar dan koordinasi menyeluruh antara pemerintah dan penyedia layanan telekomunikasi.
“Targetnya seluruh kota akan ditata, tapi tentu dilakukan bertahap. Ini memerlukan penyesuaian rencana bisnis dari para provider, dan perlu pengaturan yang komprehensif agar berjalan lancar,” tutupnya. (*)