Bogor24Update – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, komunitas pesepeda Indonesia kembali menggelar karnaval Batik Ride di Kota Bogor, pada 5 Oktober 2024 mendatang.
Sesuai dengan tema yang diusung “Bangga Berbudaya – Bahagia Bersepeda”, pada ajang tahun keempat ini mengajak masyarakat untuk bersepeda sambil mengenakan batik, memadukan pelestarian budaya, transportasi berkelanjutan, dan kesehatan mental.
Panitia Batik Ride 2024, Afro Indayana mengungkapkan, acara ini menjadi panggilan untuk menghidupkan kembali ruang kota bagi transportasi yang lebih ramah lingkungan dan menekankan pentingnya kesehatan mental melalui bersepeda.
“Karnaval Batik Ride mempromosikan bersepeda sebagai solusi mobilitas ramah lingkungan yang mengurangi emisi karbon dan polusi. Dengan semakin padatnya lalu lintas perkotaan, acara ini mengajak masyarakat untuk mengubah kota menjadi ruang yang lebih sehat dan berkelanjutan dengan bersepeda,” ujar Afro, Senin, 30 September 2024.
Ia menambahkan bahwa bersepeda tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menjadi cara untuk menjaga kebugaran fisik dan mental.
Selain bersepeda, acara ini juga mendukung kampanye mengurangi fast fashion dengan mendorong peserta untuk mengenakan batik sebagai simbol pakaian yang berkelanjutan dan menghormati warisan budaya.
“Dengan memilih batik, peserta mendukung konsumsi fesyen yang lebih bertanggung jawab, mengurangi limbah tekstil, dan memperkuat pelestarian budaya lokal,” katanya.
Namun demikian, lanjut Afro, dalam acara ini pesepeda didorong untuk menggunakan baju batik yang sudah dimilikinya, tanpa harus membeli baru.
Ia juga mengatakan bahwa bersepeda terbukti memiliki manfaat besar bagi kesehatan mental. Dengan mengayuh sepeda, tubuh menghasilkan endorfin yang dapat mengurangi stres dan meningkatkan kebahagiaan.
“Karnaval Batik Ride tidak hanya peduli terhadap lingkungan, tetapi juga kesejahteraan mental para pesertanya,” kata Afro.
Di karnaval ini menghadirkan juga Pasar Salam yang menampilkan produk-produk lokal dari para pengrajin guna mendukung ekonomi sirkular yang lebih berkelanjutan.
Adapun rute yang ditempuh peserta mulai dari Balai Kota Bogor, Istana Bogor, Jembatan Sempur, Jalan Pajajaran, Jambu Dua, Panduraya, dan Salam Community Hub.
“Selain Pasar Salam menampilkan produk lokal dan ramah lingkungan, ada second market by Cyclists yaitu pasar barang bekas terkait sepeda dan fesyen berkelanjutan, serta lelang komponen sepeda mendukung daur ulang,” paparnya.
Pihaknya juga akan memberikan penghargaan Ikonik Batik untuk kategori seperti pengguna batik terbaik dan performa bersepeda terbaik.
“Jadi bergabunglah dalam gerakan ini untuk merebut kembali kota kita, merayakan budaya, dan mendukung transportasi berkelanjutan melalui bersepeda,” tandasnya. (***)