Bogor24Update – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mencatat sebanyak 216 kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) terjadi dalam tiga bulan terakhir terhitung Januari hingga Maret 2025.
Ketua Tim Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Bogor, Yessi Desputri mengatakan jumlah tersebut meningkat dibandingkan tiga bulan pertama pada 2024.
“Januari sampai Maret 2025 yang katanya ada peningkatan itu kami menemukan 216 kasus. Tapi periode Januari sampai Maret 2024 itu ada 208 kasus dengan jumlah keseluruhan (2024) sebanyak 831 kasus,” kata Yessi kepada wartawan, Jumat, 18 April 2025.
“Jadi cuma meningkat 8 kasus dari tahun sebelumnya dari periode yang sama, dimana puskesmas 79 kasus, dan rumah sakit 137 kasus. Jadi kalau peningkatan secara signifikan sih tidak ya, karena hanya sedikit,” sambungnya.
Meski begitu, Yessi tidak memungkiri bahwa jumlah sementara 216 kasus itu akan bisa terus bertambah di sisa tahun 2025.
Untuk mengatasinya, Yessi bersama pihaknya akan terus melakukan upaya-upaya penyuluhan kesehatan ke masyarakat.
“Terkait pencegahan memang skrining itu penting sekali, dan yang kedua ujung tombak di kesehatan itu penyuluhan-penyuluhan kesehatan ke Dinas Pendidikan yang mengarah ke anak-anak SMP dan SMA terkait kesehatan produksi atau pencegahan HIV,” tuturnya.
“Jadi kita fokusnya ke penyuluhan kesehatan dan skrining sebanyak-banyaknya, nanti kita akan obati pasien-pasien HIV yang sudah terdeteksi oleh skrining,” tambahnya.
Lebih lanjut, Yessi mengungkapkan bahwa kasus HIV kebanyakan menerpa para remaja usia 20 tahun. Adapun, penyebabnya diakibatkan karena berhubungan seksual dengan yang bukan pasangan resmi.
“Kelompok umurnya rata-rata di usia produktif 20 sampai 50 tahun kebanyakan,” pungkasnya.(*)