Bogor24Update – Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor mengungkap, faktor utama terjadinya kasus kekerasan anak yang terus mengalami peningkatan bermula dari lingkungan keluarga.
Penyidik Unit PPA Bogor, Aipda Angga Permana mengatakan, keluarga menjadi titik pertama penentu sikap seorang anak.
Sebab, dari 80 kasus kekerasan anak yang tercatat pihaknya tidak sedikit di antaranya juga dilakukan oleh anak sebaya. Misalnya bullying di sekolah.
“Penyebab utama yang sangat umum adalah lingkungan kecil, seperti keluarga. Ketika orang tua terlalu sibuk dan tidak memperhatikan anak, anak hanya diberi uang jajan dan handphone tanpa pengawasan, ini bisa menyebabkan anak melakukan tindakan kekerasan,” ungkap Angga, Rabu 8 Mei 2024.
Dia tak memungkiri bahwa kemajuan teknologi sangat banyak membantu anak dalam berkembang. Namun jika tanpa pengawasan orang tua, maka hal tersebut juga bisa menjadi pemicu tindakan ke arah kekerasan anak.
“Anak memiliki imajinasi yang berbeda, dan kadang-kadang mereka menganggap perilaku dalam game atau film sebagai contoh yang benar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan pengawasan dan bimbingan yang tepat,” jelasnya.
Selain itu, lingkungan masyarakat juga memainkan peran penting dalam membentuk perilaku anak. Lingkungan yang penuh dengan hal-hal negatif dapat mempengaruhi anak menjadi pelaku kejahatan fisik, psikis, pencurian, atau bahkan pelaku seksual.
Angga juga menyoroti dampak film anime dan kartun terhadap perilaku anak. “Saya pernah mendengar beberapa kasus di mana anak terinspirasi oleh adegan kekerasan dalam anime atau kartun. Ini menunjukkan pentingnya pengawasan terhadap apa yang ditonton anak,” tambahnya.
Lebih lanjut, Angga menekankan peran orang tua dalam membentuk perilaku anak. “Anak sering meniru perilaku orang tua mereka. Jika anak melihat orang tua melakukan kekerasan atau menggunakan kata-kata kasar di rumah, mereka cenderung meniru perilaku tersebut,” ujarnya.
Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, Angga menegaskan bahwa lingkungan keluarga dan pengawasan orang tua sangat berpengaruh terhadap perilaku anak. “Pengawasan yang baik terhadap aktivitas anak, terutama dalam penggunaan teknologi, sangat penting untuk mencegah pengaruh negatif,” pungkasnya.
Sebelumnya diketahui, Unit PPA Polres Bogor mencatat jumlah kekerasan terhadap anak di Kabupaten Bogor meningkat siginifikan di sepanjang 2024.
Berdasarkan data yang ada, jumlahnya naik 100 persen lebih dibanding sebelumnya dengan angka 46 kasus pada 2023 dan 80 kasus pada 2024 yang terhitung hingga bulan Mei.(*)