Bogor24Update – Komeng, paman pasien yang diduga mendapatkan pelayanan tidak baik dari RSUD Leuwiliang menjelaskan kronologi yang kini tengah viral di media sosial.
Pria 50 tahun tersebut mengaku bahwa pada Jumat kemarin itu dia bersama keponakannya yakni WT datang ke rumah sakit usai WT mengalami kecelakaan.
“Pas nyampe ke sana saya minta permohonan untuk diurus, di sana dibersihin terus disuruh dirujuk lagi ke rsud kota, sebelumnya, ini si pasien dinaikin ke mobil, tapi mobilnya mobil desa di sini. karena kakinya mentok, pintu mobil gak bisa ditutup, dan posisi joknya dibaud dan gak bisa dibuka. Teris kami minta mobil dari pihak rumah sakit, kemudian mobil di rumah sakit itu sementara ada, kalau kita harus bayar ya bayar, umum lah dengan orang lain,” kata Komeng, Minggu 12 November 2023.
Namun, kata dia, pihak keluarga tidak mendapatkan pelayanan dengan baik. Keluarga merasa dibohongi soal tidak adanya mobil ambulans rumah sakit.
“Kata dia ada mobil, sebentar lagi sampai, hanya saja nunggu sopirnya. Karena kita nunggunya sudah lama (mobil tak sampai) sehingga jadi lah emosi,” jelasnya.
Setelah semuanya emosi, tidak lama kemudian pihak rumah sakit mengatakan bahwa mobil sudah di Terminal Leuwiliang, kemudian mobil itu dicari oleh anak WT namun tidak ada, sehingga anak tersebut pulang kembali ke rumah sakit dan mengamuk.
“Pas dia udah ngamuk gak lama itu mobil datang, si korban dipindahkan ke mobil yang baru datang. Itupun mobil luar bukan mobil rumah sakit, kayak mobil partai,” tuturnya.
Dia melanjutkan, saat berada di rumah sakit terlihat mobil kendaraan ambulans ada di garasi parkir, namun keluarga tidak mendatangi ke tempat parkir karena lebih memikirkan keselamatan WT.
“Kalau kita kan mobil sudah berusaha, hanya saja mentok sudah gak bisa, wajar saja kita minta dari rumah sakit. Kalau memang harus dibayar kita bayar, memang lalai lah itu mah,” cetusnya.