Bogor24Update – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat ada 71 warga di Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, yang diduga mengalami keracunan massal.
“Sampai pukul 19.30 WIB total ada 71 orang dengan gejala yang sama dan dirawat di Puskesmas Cipaku saat ini ada 6 orang,” kata Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno ditemui di UPTD Puskesmas Cipaku, Senin, 3 Juni 2024 malam.
Selain mendapatkan penanganan medis di puskesmas, Retno menyebut ada 8 warga harus dirujuk ke rumah sakit.
Dari 8 warga tersebut 3 orang di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Juliana, 4 orang ke Rumah Sakit Melania, dan 1 orang ke Rumah Sakit UMMI.
Baca juga : Diduga Keracunan Massal, Puluhan Warga Dirawat di Puskemas Cipaku
Adapun hingga pukul 21.00 WIB tercatat 4 pasien masih dirawat di Puskesmas Cipaku, 1 pasien di Rumah Sakit UMMI, dan 2 pasien di Rumah Sakit Juliana.
Sementara satu pasien laki-laki berusia 29 tahun yang mendapat penanganan medis di Rumah Sakit Juliana dinyatakan meninggal dunia.
“Kondisi yang di Rumah Sakit Juliana, tadi pasien sempat berobat ke Puskesmas Cipaku, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Juliana dan tadi jam 4 sore ada kabar satu pasien meninggal dunia,” ungkapnya.
Kendati begitu, pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian apakah akibat keracunan. Hingga kini, Dinkes Kota Bogor tengah berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Juliana.
Ia mengungkapkan, hampir 50 pasien yang ditangani di Puskesmas Cipaku dari siang hari, rata-rata mengalami gejala yang sama, yaitu diare, muntah, dan sakit perut.
Mereka diduga mengalami gejala keracunan seusai menyantap hidangan dari acara haul yang digelar salah satu warga setempat pada Sabtu malam.
“Setelah dianalisis karena ada riwayat yang sama, sehari sebelumnya mereka makan dari acara haul di RW12 Kelurahan Cipaku,” terangnya.
Saat ini, kata Retno, surveilans kesehatan dari Dinkes Kota Bogor dan Puskesmas Cipaku tengah menginvestigasi dan mencari sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium, termasuk spesimen muntahan atau feses untuk mengetahui penyebab keracunannya.
“Jadi ini dugaannya karena sumber yang sama (keracunan) makanan di acara haul,” katanya. (*)