Bogor24Update – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akhirnya menetapkan tragedi keracunan massal yang dialami warga di Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, menjadi kejadian luar biasa (KLB).
Sampai saat ini, warga yang mengalami gejala seperti keracunan yang mendapatkan penanganan medis terus bertambah. Hingga saat ini tercatat ada 93 warga.
“Tadi ada kabar, katanya ada 4 orang yang baru masuk ke Puskesmas Cipaku dalam perawatan medis,” kata Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah Dwikorawati kepada Bogor24Update, Selasa, 4 Juni 2024.
Menurutnya, sebelumnya warga yang mengalami gejala seperti keracunan dan dirawat di puskemas dan rumah sakit sebanyak 71 orang. Jumlah tersebut terus bertambah yang datang ke puskemas maupun rumah sakit.
“Data yang saya dapat 84 orang yang dirawat di beberapa rumah sakit, termasuk puskesmas, kemungkinkan bisa bertambah,” kata dia, saat menjenguk korban di Rumah Sakit Juliana, Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor Timur.
Baca juga : Keracunan Massal di Cipaku Jadi KLB, Warga yang Dirawat Bertamu
Usai melakukan kunjungan di Rumah Sakit Juliana, Sekda Kota Bogor bersama jajaran Dinkes bertolak ke Puskesmas Cipaku.
Hal itu dikarenakan ada beberapa warga yang masih berdatangan dengan gejala yang sama, seperti mual dan pusing.
“Tadi saya dapat kabar dari puskesmas ada warga yang masuk lagi, dari sini saya akan melakukan pengecekan ke Puskesmas Cipaku,” tandasnya.
Sebelumnya, puluhan warga harus dilarikan puskemas dan dirujuk ke rumah sakit lantaran diduga keracunan makanan sejak Senin, 3 Juni 2024. Hingga saat ini, totalnya mencapai 93 orang dan satu orang di antaranya meninggal dunia.
Atas kejadian tersebut, kata Syarifah, Dinkes Kota Bogor hingga kini sedang melakukan investigasi, dan sample dari muntahan dan feses serta sisa makanan, kalau dilihat dari organilatif itu keracunan dari makanan apa.
“Kita sedang lakukan bentuk tim investigasi, untuk melihat langsung keracunannya itu disebabkan apa, sample itu sudah dibawa ke BBLK Jakarta,” pungkas dia. (*)