Bogor24update – Lukman Hakim (50) dengan raut wajah tersenyum dan mata berkaca-kaca datang menghampiri Wali Kota Bogor Bima Arya sambil menenteng SK pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) usai dilantik.
Dia merupakan satu dari 566 peserta pelantikan pengangkatan PPPK fungsional guru formasi tahun 2022 yang digelar di Alun-alun Kota Bogor, pada Selasa, 27 Juni 2023, pagi.
Setelah menunggu kurang lebih selama 20 tahun, sejak bekerja menjadi penjaga sekolah di tahun 2003 dan guru olahraga di tahun 2019, Lukman kini diangkat menjadi PPPK.
Lukman mengaku menjadi seorang guru merupakan cita-citanya sejak masa remaja. Namun dikarenakan keterbatasan biaya, ia harus bekerja terlebih dahulu sebagai penjaga sekolah.
Dari hasil kerjanya itu, ia gunakan untuk biaya melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas di salah satu perguruan tinggi di Depok.
“Jadi tahun 2003 itu saya ditawari kerja sama teman menjadi penjaga sekolah Dewi Sartika 3, kalau dulu kan belum di-merger itu namanya SD Pabrik Gas. Nah pas ada kesempatan itu saya ambil. Walaupun belum bisa menjadi guru tapi minimal saya bisa bekerja di sekolah. Terus ketika ada kesempatan dan ada biaya saya lanjut kuliah,” katanya.
Sejak itu, ia pun harus pintar-pintar membagi waktu agar tetap bisa bertanggung jawab pada pekerjaannya dan menyelesaikan kuliahnya.
Lukman mengakui dalam perjalanannya ada banyak tantangan ataupun rintangan yang harus dihadapi. Namun, ada keinginan kuat dibarengi kesabaran untuk bisa merubah nasib serta menggapai cita-citanya, ia berhasil lulus kuliah di tahun 2017.
Setelah lulus kuliah, Lukman tak lantas menjadi guru dan berbagai usaha sudah dijalani untuk bisa mendapat kesempatan mengajar, namun belum berbuah hasil.
Meski begitu, Lukman tak putus asa. Ia terus menekuni pekerjaannya sebagai penjaga sekolah hingga tahun 2019.
“Pas lulus itu, saya sabar, terus masih tetap kerja. Nah tahun 2019 itu ada guru pensiun, guru olahraga, terus saya masuk, dapat SK dari kepala sekolah untuk jadi guru olahraga. Dari 2019 itu saya mengajar sebagai PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan),” ujarnya.
Setelah diangkat sebagai PPPK, pria yang tinggal di wilayah Kecamatan Bogor Tengah itu kini mendapat penugasan sebagai guru olahraga di SDN Cibuluh 4 Kota Bogor.
Menurutnya, yang mendasari untuk tetap sabar dan terus menjalani pekerjaan dengan sungguh-sungguh lantaran keinginannya mengubah kehidupan ke arah yang lebih baik.
“Saya berfikirnya dan niatkan semua pasti mampu, semua bisa, semua punya kesempatan yang sama untuk mengubah hidupnya melalui pendidikan. Karena kehidupan yang kita jalani, kehidupan kita yang bisa mengubahnya adalah niat, kemauan, kesabaran dan ketekunan,” katanya.
Dirinya pun mengajak kepada generasi muda untuk menjalani pendidikan dengan sebaik-baiknya dalam situasi dan kondisi apapun dalam mengejar cita-cita yang ingin diraih.
“Pendidikan adalah nomor satu baik formal atau informal, cari dan kejarlah ilmu untuk mengejar cita-cita yang diinginkan oleh kita sendiri. Jangan malu, jangan nyerah, jangan kalah dengan keadaan, apapun pekerjaan, profesi kita, nikmati, jalani dan syukuri, insyaallah kedepannya lebih maju. Semangat terus,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya menyampaikan pelantikan ini adalah bentuk dari penghargaan dan juga kebutuhan negara.
“Tentu ada yang menunggu cukup lama dan ada yang menunggu lebih cepat dari yang lainnya. Terima kasih atas kesabarannya, semua tentu mensyukuri yang didapat,” ujarnya.
Bima Arya berharap semua yang dilantik bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan dan mendapat ridho Allah SWT.
“Semoga ini menjadi pahala, tetap konsisten dan istiqomah,” imbuh Bima Arya.