Bogor24Update – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menanam ribuan bibit pohon di Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.
Kegiatan tersebut dihadiri Direktur Rehabilitasi Hutan, Kepala BPDAS Citarum Ciliwung, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kepala BPSI LHK, Kepala Pustarhut, Kepala BDLHK Bogor, Camat, Kapolsek, Danramil Nanggung, Kepala Desa Bantarkaret, Kelompok Tani Hutan, dan Lembaga Hutan Desa Bantarkaret.
“Ini program lama dari kami sebagai tindak lanjut pada saat itu. Di Kecamatan Nanggung ada bencana dan go green ini adalah salah satu bukti nyata kami bersama dengan warga dan bekerja sama antara pemerintah terkait,” ungkap Kepala BPDAS Citarum Ciliwung Pina Ekalipta, Jumat 15 Desember 2023.
Dilaksanakan kemarin, Pina mengatakan, penanam bibit dilakukan secara simbolis dengan 50 batang beragam jenis seperti bibit Rasamala, manglid, saninten, petai, durian dan alpukat.
“Kegiatan RHL tahun 2023 di Desa Bantarkaret seluas 341.05 hektare yang dilaksanakan oleh 3 Kelompok Tani Hutan (KTH) yaitu KTH Laskartani 152,67 hektare KTH Tumaritis 105,15 hektare, dan KTH Tunas Mekar 83,23 hektare, dengan jenis tanaman berupa kayu-kayuan (endemik),” jelasnya.
Selanjutnya, kata dia, jumlah penanaman yang berhasil ditanamkan berjumlah sebanyak 136.419 batang.
Adapun tujuan kegiatan RHL yaitu meningkatkan peran masyarakat sekitar dalam menjaga hutan tetap lestari sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dia berharap, setelah melakukan penanaman upaya rehabilitasi hutan dan lahan bisa dilanjutkan dan dikelola masyarakat sekitar guna mengurangi penebangan pohon.
“Teman-teman untuk dikelola masyarakat diberikan akses mengelola hutan secara lestari dimana ke depan akan ada perdagangan karbon jadi tanpa harus menebang pohon kita akan mendapatkan insentif dari dunia luar,” jelasnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli mentri LHK Bidang Pemulihan DAS Citarum Anang Sudarma, menambahkan kegiatan tersebut berdampak pada kerukunan masyarakat mulai dari gotong royong bersama dan merangkul kelompok tani lainnya.
“Antara masyarakat dengan pemerintah maupun pengusaha dan lainnya, bersinergi ini diharapkan menimbulkan modal utama yang maksimal makannya kita terus akan dorong,” pungkasnya.