“Jadi sebelumnya kita survei terlebih dahulu. Ternyata kita mempunyai tujuan yang sama. Yang mana mereka ingin medigitalisasi budaya Sunda dengan cara yang modern tapi tidak tahu platformnya bagaimana. Kami sebagai mahasiswa LSPR ingin memberikan tahukan bagaimana caranya,” katanya.
Dosen Community Development LSPR Communication and Business Institute, Zhafran Tsani Yudizon yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan, kegiatan ini sebagai salah satu bentuk implementasi mata kuliah community development atau pengembangan komunitas yang ada di sekitar wilayah Jabodetabek. Khusus community development dari LSPR kelas 6 SP di Kampung Budaya Sindang Barang.
Dalam kegiatan itu, pihak LSPR mengajak masyarakat lokal dalam hal ini pengurus Kampung Budaya Sindang Barang dan juga pelajar SMP dan SMA di Bogor.
“Sebelum acara ini diadakan workshop tentang penggunaan sosial media sehingga pengurus Kampung Budaya Sindang Barang bisa diberdayakan untuk memperkenalkan komunitasnya atau kampungnya di sini,” katanya.
Sementara itu, Pupuhu atau Tetua Kepala Adat Kampung Budaya Sindang Barang, Achmad Mikami Sumawijaya menyatakan, bahwa dirinya merasa sangat bangga dengan digelarnya kegiatan Moeda Berbudaya.
Kegiatan ini, kata Mikami menunjukkan komitmen dalam melestarikan serta mempromosikan kekayaan budaya Sunda yang menjadi salah satu warisan budaya Indonesia.
“Semoga dengan adanya festival ini diharapkan mampu membangkitkan semangat pelestarian budaya bagi anak-anak muda generasi penerus bangsa,” harap Mikami. (*)