Bogor24update – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menerima Feasibility Study (FS) atau kajian kelayakan untuk pembangunan sistem pengelolaan air limbah domestik berbasis Citywide Inclusive Sanitation (CWIS).
Penyerahan FS tersebut setelah dilakukan penandatanganan berita acara serah terima di Paseban Suradipati, Balai Kota Bogor, Selasa (18/4/2023).
Pemkot Bogor ditandatangani oleh Wali Kota Bogor Bima Arya, sedangkan dari perwakilan Korea Environmental Industry and Technology Institute (KEITI), Chief Representative of Indonesia Office, Dr. Kim Soon Goo.
“Ini membangun kolaborasi dengan semua. Terima kasih untuk World Bank dan KEITI yang telah menyelesaikan FS yang sangat dibutuhkan yang menjadi proses panjang dari mimpi kami untuk bisa mengelola air limbah secara terpusat dan terpadu,” ujar Bima Arya sebelum penandatanganan.
Ia mengakui berkaitan hal ini sangat tidak mudah untuk menyiapkan lahan yang sesuai. Apalagi di tengah keterbatasan banyak tarik menarik dan opsi untuk pemanfaatan lahan yang ada saat ini.
“Namun karena konsepnya yang kuat dan menjadi kebutuhan ke depan, kami pun memprioritaskan. Ini juga untuk konsistensi menjaga IPAL di Tegal Gundil agar bisa terus beroperasi dengan keterbatasan,” tambahnya.
Dijelaskan, FS di wilayah Kayumanis yang diserahkan tersebut menjadi acuan agar tidak hanya bisa melakukan pembangunan secara fisik dan pendanaan yang memadai.
Namun, sambungnya, lebih jauh dari itu targetnya adalah bagaimana bisa melayani warga dengan maksimal dan dengan pengelolaan keuangan yang sehat. “Saya kira itu targetnya,” katanya.
Sementara Chief Representative of Indonesia Office, Dr. Kim Soon Goo menyebutkan dalam pengelolaan limbah memang memerlukan proses panjang, dan pihaknya ingin berpartisipasi serta membantu dalam pengembangan projek ini.