Kaitannya dengan PILM di Kota Bogor, Syarif mengapresiasi program yang dimiliki Perpustakaan dan Galeri Kota Bogor. Keberadaan gedung baru ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Bogor untuk memberikan fasilitas kepada publik.
“Secara de facto, Bogor sudah menjadi ibu kota negara karena Presiden tinggal di sini,” katanya.
Ia mengatakan, bahwa Kota Bogor memiliki sejarah dengan ilmu pengetahuan yang dibuktikan dengan keberadaan Kebun Raya Bogor dan balai pustaka yang telah berusia ratusan tahun.
“Gagasan baru (Diarpus) Kota Bogor melibatkan masyarakat dengan beragam program menarik. Seperti menjadi kepala dinas sehari bagi generasi Z dan lain sebagainya,” tutur Syarif.
Sementara itu, Kepala Diarpus Kota Bogor, Rudiyana menambahkan, fokus kegiatan PILM 2023 adalah para Gen Z sebagai penerus untuk tahun 2045. Ia menilai ada banyak tantangan menuju 100 tahun Indonesia.
Melalui PILM ini, pihaknya ingin menyimpulkannya bahwa literasi kunci untuk Gen Z bisa menghadapi tantangan di tahun 2045 dan bahkan meraih sukses di 2045.
“Kegiatan utama PILM di Kota Bogor ini talkshow, tapi kami menyediakan 8 side event yang dilaksanakan secara paralel,” kata Rudiyana.
Diawali lomba mendongeng siswa SD, lomba perpustakaan SD pelatihan mendongeng bunda literasi kelurahan se-Kota Bogor, bedah buku difabel, storytelling, booth buku literasi merdeka dan Kadis Gilenial chellenge sebuah kompetisi para gen Z untuk menjadi Kadiarpus selama satu hari.
Rudiyana memaparkan, kegiatan utama PILM adalah talkshow yang digelar hari ini dengan diikuti ribuan peserta secara daring di seluruh Indonesia.
“Output-nya menghasilkan komitmen Kota Bogor untuk menggaungkan pentingnya literasi,” terang Rudiyana.
Acara PILM dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim. Dalam acara tersebut hadir sejumlah pembicara talkshow, penulis buku, yaitu Trinity, influencer atau pegiat literasi Eka Ardhinie yang dimoderatori oleh Visual Storyteller Moch. Rizky Candiaz.