Bogor24Update – Lama tenggelam pada hiruk pikuk perhelatan seni budaya di Kota Bogor, khususnya seni tradisi Jawa Barat, Komunitas Taman Kencana (KOTEKA) bakal kembali menghibur masyarakat Kota Bogor pada setiap akhir pekan, di salah satu taman kebanggaan masyarakat Bogor yaitu Taman Kencana, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Inisiator KOTEKA reborn bertajuk NEO KOTEKA, Thomas Kusnandar mengungkapkan, gagasan tersebut timbul atas keresahan dirinya perihal minimnya perhelatan sendi budaya yang menjadi ikon serta berkesinambungan yang dapat menghibur masyarakat kota bogor secara gratis.
“Ini juga sekaligus sebagai bentuk penghargaan dan mengenang jasa salah satu penggagas KOTEKA pada 11 tahun silam yaitu Kang Dadang H. Padmadiredja (alm) juga pendongeng senior Mama Arief Hidayat (alm), walaupun NEO KOTEKA kali ini akan dikemas lebih terkonsep dan terstruktur,” ungkap pria yang akrab disapa Kang Boy, Sabtu 14 Januari 2023.
Mengawali gebrakan pertama, Boy memaparkan, NEO KOTEKA rencananya akan dihelat pada Sabtu dan Minggu (28 – 29) Januari 2023 mendatang di Taman Kencana yang juga merupakan Taman Legendaris di Kota Bogor.
“Alhamdulillah kami telah mendapatkan dukungan salah satunya dari mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisbudpar) Kota Bogor yaitu Bapak Shahlan Rasyidi, serta pihak pihak lain yang konsen terhadap seni budaya, sebut saja salah satunya dari tokoh UMKM di Kota Bogor yaitu Pak Mahmud, disamping dukungan dari para seniman tradisi Kota Bogor,” paparnya.
Untuk lebih memberikan suguhan kreasi seni budaya yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat, lanjut dia, pihaknya menggandeng Yayasan Dangiang serta melibatkan kalangan milenial diantaranya dari organisasi sukarelawan yang berpusat di Bandung, yakni Daya Mahasiswa Sunda (Damas).
“Termasuk diantaranya kita juga menggandeng relawan kebersihan yang akan menjaga keasrian serta kenyamanan Taman Kecana selama dan pasca perhelatan,” lanjutnya.
Sementara itu, salah seorang seniman Kota Bogor Yayat Odoy menyambut baik gagasan dan rencana tersebut. Menurutnya, gagasan memunculkan KOTEKA dengan format baru ini merupakan keinginan yang perlu mendapatkan dukungan, tidak saja oleh para seniman maupun masyarakat namun juga oleh pemerintah daerah.
“Ini kan terkait bagaimana upaya melestarikan mempertahankan dan edukasi kepada masyarakat tentang seni budaya yang sudah sejak lama ada, terlebih lagi masyarakat Kota Bogor yang notabene merupakan masyarakat Kasundaan,” kata Yayat.
Yayat berharap, munculnya NEO KOTEKA ini bisa memberikan kontribusi baik terhadap perkembangan seni budaya Kota Bogor.
“Intinya itu. Dan diharapkan pula akan menjadi daya tarik pariwisata Kota bogor bagi masyarakat luar Bogor yang datang di hari Sabtu dan Minggu untuk menghabiskan waktu liburannya di Kota yang kita cintai ini,” harapnya.
Hal senada juga disampaikan salah seorang dalang muda Kota Bogor Ceceng Arifin. Kemunculan NEO KOTEKA diharapkan menjadi sumbu pemicu geliat berkesenian yang akan menjadi ikon di Kota Bogor.
“Dengan selogan Bogor Berlari diharapkan juga tidak saja pada tatanan percepatan pembangunan secara fisik, ekonomi dan lain lain, tetapi juga terkait dengan seni budayanya,” tutup Ceceng. (*)