Bogor24Update – Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bogor mengungkap bahwa salah satu pemicu tingginya kasus kekerasan anak di wilayahnya dipengaruhi konten-konten media sosial.
Komisioner KPAD Kabupaten Bogor Erwin Suriana mengatakan bahwa saat ini banyak konten-konten di media sosial yang memperlihatkan adegan tentang kekerasan terhadap anak.
“Sehingga anak mencerna itu dan akibatnya anak mengikuti dari tayangan-tayangan tersebut, ini yang sering dimanfaatkan. Makanya, yang paling utama adalah sinergitas dari keluarga, lingkungan pendidikan, dan peran tetangga terdekat sangat penting,” kata Erwin, Rabu 23 Juli 2025.
Menurutnya, fakta tersebut terungkap berdasarkan pendalaman dan evaluasi yang dilakukan KPAD pada 2024. Dimana sepanjang tahun itu tercatat ada sebanyak 81 kasus kekerasan anak.
Sementara sepanjang tahun ini, terhitung Januari-Juli tercatat sebanyak 72 kasus kekerasan anak.
Pada momen Hari Anak Nasional ini, Erwin pun mengajak para orang tua atau keluarga dan masyarakat untuk lebih aware atau peduli terhadap anak di sekitar.
“Yang pertama adalah keluarga karena pondasi utamanya itu. Orang tua yang baik memberikan pola asuh demokratis seperti memberikan kesempatan kepada si anak untuk mengemukakan pendapat, berkonsultasi secara baik, memperhatikan pendidikannya, kesehatannya, dan asupan yang baik,” ucapnya.
Kemudian, lanjut Erwin, peran lingkungan juga menjadi hal yang patut diwaspadai terhadap perkembangan anak.
“Ketiga, peran di masyarakatnya. Jadi, anak harus tetap menjadi perhatian orang tua, anak bergaul dengan siapa dan kemana saja itu harus termonitor dan terawasi,” tuturnya. (*)