“Hampir setiap sore hujan terus, tanah yang kosong samping sungai itu glosor (terkikis) terus sama air,” kata Utar.
Selain itu, kata dia, warga yang terdampak longsor masih bertahan tinggal di garis spandan sungai. Walaupun ada rasa kecemasan, mereka lebih memilih tinggal di rumahnya dibandingkan harus mengontrak dahulu.
“Sekarang kalau kontrak rumah lumayan, duit dari mana untuk bayar setiap bulannya,” tukas Utar.
Oleh karena itu, menurutnya, pemerintah yang berwenang harus segera memperbaiki bekas longsor dengan cepat, agar warga yang tinggal di sekitar area tersebut tidak selalu dihantui dengan longsor susulan di musim penghujan ini.
“Kita selalu dihantui longsor susulan, yang penting pemerintah segera memperbaikinya saja,” tandas dia.