“Jadi area kerja di situ. Karena memang ada crane juga yang masuk, ada dumptruck, dan alat-alat besar yang masuk. Itu sudah kita sosialisasikan ke kecamatan dan kelurahan,” katanya.
Dia menambahkan, area pekerjaan pun akan tertutup dengan seng, sehingga tidak bisa diakses sembarangan, dengan waktu pengerjaan selama tujuh bulan.
Namun, ia memastikan untuk akses trotoar masih bisa dipergunakan. Hanya saja, untuk kendaraan tidak bisa parkir di area depan akses pekerjaan.
“Nanti ada u-turnnya di sana dekat jalan Bangka, bisa belok di situ, bisa parkir di situ dan satu lagi di depan bebek pak Aris,” terangnya.
Untuk para pedagang di sekitar lokasi pembangunan, kata Rena, Dinumkmdagin telah mengumpulkan langkah-langkah ke depan bagi mereka selama masa pelaksanaan nanti.
Ia juga menyampaikan, untuk getaran saat pekerjaan, dari bagian perencanaan bilang jika untuk paku bumi tidak ada, hanya pengeboran saja.
“Ngebor pun getarannya tidak, karena kan khawatir rumah- rumah warga di pinggir kali takutnya goyang. Nanti setelah dapat pemenang akan kita sampaikan bahwa mereka akan menjamin, tidak ada dampak warga sekitar. Kalaupun berdampak mereka harus bertanggungjawab,” kata Rena.
Pembangunan jembatan dengan bentangan 50 meter tersebut juga meliputi pelebaran ruas Jalan Otista, pedestrian, dan jalur moda transportasi berbasis trem. (Ris)