Bogor24Update – Lippo Plaza Ekalokasari Bogor kembali menggelar Bogor Food Festival Volume 2. Festival kuliner khas nusantara ini sudah berlangsung sejak 28 Juni 2023 hingga 9 Juli 2023 mendatang.
Mall Director Lippo Plaza Ekalokasari, Aji Widiarto mengungkapkan, Bogor Food Festival kali ini menghadirkan konsep kuliner khas Nusantara dengan berbagai macam makanan dari berbagai daerah.
“Untuk pesertanya sendiri diantaranya Bacang Pak Hadi Suryakencana, Cempedak Goreng Citata, Bakwan Sultan Khas Pontianak, Pisang Goreng Srikaya Ahou, Mie Bandung Kejaksaan 1964, Batagor Cuplis, Teh Tarik & Kopi Aceh Ce Bush,” ungkap Aji yang ditemui di lokasi Bogor Food Festival Sabtu, 1 Juli 2023.

Selain itu, lanjut Aji, ada pula kuliner nusantara lainnya seperti Nasi Tutug Oncom Djakarta, Nasi Kapau Juragan, Nasi Jamblang & Empal Gentong Ibu Sumiasih, Nasi Ayam Khas Semarang Mas Semlo, Soto H. Agus Barito, serta Mie Kocok Bandung Marinka.
“Bogor Festival Food juga dilengkapi dengan kuliner khas yang saat ini viral seperti Cuanki Bandung Mang Udin, Pempek Sriwijaya Jelambar, Ketan Susu Kemayoran dan Asinan Betawi,” lanjutnya.
Aji mengatakan, Bogor Food Festival ini menjadi kegiatan yang populer di kalangan masyarakat yang ingin menghabiskan waktu liburan dengan berwisata kuliner, seiring menjamurnya bisnis ‘pemanja lidah’ di Kota Bogor.
Bahkan, lanjut Aji, banyak pula masyarakat pengunjung pusat perbelanjaan yang datang sekaligus untuk berwisata kuliner.
Hal itulah yang menjadikan alasan dirinya menggelar kegiatan kuliner ini, dengan tujuan untuk memberikan tempat wisata kuliner baru yang menyajikan berbagai makanan khas Nusantara.

“Event Bogor Food Festival ini merupakan event yang kedua kalinya kita selenggarakan setelah event sebelumnya mendapatkan antusias yang cukup baik dari masyarakat,” katanya.
Aji berharap, dengan diadakannya kembali event ini, bisa mendongkrak dan meningkatkan popularitas kuliner Indonesia, seiring makin maraknya bisnis kuliner global.
“Para peserta yang bergabung dalam kegiatan ini kebanyakan adalah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sehingga bisa lebih meningkatkan kualitas dan sajian makanan agar mampu bersaing dengan ragam dan jenis kuliner lainnya,” pungkas Aji.