Bogor24Update – Kebun Raya Cibodas merayakan ulang tahunnya yang ke-172 dengan kejutan indah. Mekarnya bunga bangkai menjadi kado istimewa pada perayaan tersebut.
Menjadi peristiwa langka, bunga bangkai ini mekar sepekan setelah perayaan ulang tahun ke-172 Kebun Raya Cibodas, tepatnya pada Jumat dini hari pukul 00.56 WIB. Tinggi spadik bunga mencapai 310,5 sentimeter dengan diameter spata yang mencapai 161 sentimeter.
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Destri menjelaskan, ketinggian bunga yang saat ini mekar melebihi dari yang sebelumnya.
“Tinggi bunga kali ini lebih dari 3 meter hal ini dikarenakan pertumbuhan vegetatifnya bagus sehingga dengan sendirinya menghasilkan umbi yang lebih besar,” kata Destri dalam keterangannya, Jumat 19 April 2024.
Destri menambahkan jika induk tanaman yang ada di Cibodas diperkirakan sudah berumur antara 32-35 tahun, karenanya tanaman tergolong herba perenial.
Bunga yang mekar kali ini berasal dari hasil semaian biji yang ditanam pada tahun 2004, berasal dari induk tanaman koleksi Nomor 28 yang ditemukan di Sungai Manau, Batang Suliti, Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera Barat.
Ini adalah kali ketiga bunga bangkai koleksi Kebun Raya Cibodas, dengan nomor koleksi 76, mekar setelah sebelumnya berbunga pada tahun 2016 dan 2020.
Menurut data dari unit pengelolaan koleksi ilmiah Kebun Raya Cibodas, tunas mulai teramati pada 16 Februari 2024, dan tinggi bunga kali ini melebihi dari yang sebelumnya, mencapai lebih dari 3 meter.
Lanjut Destri, bahwa hal ini disebabkan oleh pertumbuhan vegetatif yang baik. Induk tanaman yang ada di Kebun Raya Cibodas diperkirakan berumur antara 32-35 tahun, termasuk dalam kategori tanaman herba perenial.
“Saat ini, Kebun Raya Cibodas memiliki sebanyak 10 nomor spesimen bunga bangkai, dengan 1 spesimen induk dan 9 spesimen hasil perbanyakan dari biji,” terangnya.
Amorphophallus titanum, yang juga dikenal sebagai bunga bangkai, merupakan tanaman asli Indonesia endemik dari Sumatera. Tanaman ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Odoardo Beccari pada tahun 1878 di sekitar air terjun Lembah Anai, Sumatera Barat.
Selain memiliki aroma yang khas seperti bau bangkai, Amorphophallus titanum juga memiliki perbungaan terbesar di dunia. Bentuk perbungaannya menjulang tinggi dengan spadik yang dikelilingi oleh spatha berwarna merah hati saat mekar.
Keberadaan Amorphophallus titanum terancam punah, dan telah dilindungi oleh Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999, berdasarkan klasifikasi dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) tahun 2018. (*)