Bogor24Update – Apakah warga Bogor perlu tahu tentang salah satu tempat yang kini menjadi pusat kuliner atau Pecinan di Kota Bogor?
Ya, Suryakencana terletak di pusat Kota Bogor, yaitu tidak jauh dari Kebun Raya Bogor, sebuah kawasan pecinan yang terus eksis sejak masa penjajahan Belanda hingga saat ini.
Salah satu bangunan yang khas di Suryakencana adalah Vihara Dhanagun atau Hok Tek Bio.
Namun, apakah warga Bogor tahu sejarah unik di balik pusat kuliner ini? Simak artikel selanjutnya!
Awalnya, Jalan Suryakencana merupakan bagian dari jalan raya Anyer-Panarukan. Di belakang jalan ini terdapat pemukiman tempat orang-orang Tionghoa bermukim dan tinggal, yang terkadang disebut sebagai Pecinan.
Jalan Surya Kenchana dibuat pada tahun 1808 atas perintah Gubernur Jendral Daendels, yang saat itu masih dikenal dengan nama Post Weg atau Jalan Pos.
Pada tahun 1970-an, terjadi peristiwa bersejarah yang memaksa orang Tionghoa pindah ke lokasi ini, dan pada saat itu sebagian besar orang Tionghoa bertahan hidup melalui perdagangan.Â
Pada saat itu, Jalan Suryakencana dikenal dengan nama Handelstraat. Jalan perniagaan ini berganti nama menjadi Suryakencana pada tahun 1970.
Pada tahun 1853, penduduk Bogor memiliki seperangkat peraturan pemukiman.
Pada saat itu, Gubernur Jenderal JC Baud mengatur dan menamai peraturan tersebut sebagai wijkenstelsel berdasarkan kelompok etnis tertentu, yang bertujuan untuk mencegah masyarakat berbaur dengan kelompok etnis lainnya.
Wisatawan dapat dengan mudah menemukan rumah-rumah yang didatangi oleh penduduk Tionghoa yang berdagang dan menjadi produsen di jalan-jalan seperti Lawang Seketeng.
Jalan ini dulunya merupakan salah satu pusat perdagangan yang ramai di pusat Kota Bogor.
Handelstraat atau Suryakencana memiliki banyak situs cagar budaya yang beragam, salah satunya adalah Vihara Hok Tek Bio, yang berfungsi sebagai tempat ibadah umat Buddha dan objek wisata religi.
Hingga saat ini, Cahaya Suryakencana terus berkembang mengikuti perkembangan zaman, tanpa pernah meninggalkan peradaban.
Jalan yang tidak pernah tidur, itulah julukan Jalan Suryakencana, dan roda kehidupan masyarakat yang tinggal di sana terus berputar tanpa henti dan kondisi jalan pun semakin membaik dari waktu ke waktu.(***)