Bogor24Update – Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei, seiring dengan ulang tahun Ki Hadjar Dewantara, seorang pahlawan nasional yang dianggap sebagai bapak pendidikan di Indonesia.
Lahir dari keluarga yang berada pada masa kolonialisme Belanda, Dewantara memiliki keberanian untuk menantang kebijakan pendidikan pemerintah kolonial yang membatasi akses pendidikan hanya kepada anak-anak Belanda atau golongan kaya.
Kritik tajamnya terhadap kebijakan pendidikan kolonial Belanda membuat Dewantara diasingkan ke Belanda. Namun, dari pengasingannya itu, Dewantara mampu mengekspresikan idealismenya dengan mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang diberi nama Taman Siswa, ketika ia kembali ke tanah air.
Taman Siswa menjadi landasan bagi pengembangan pendidikan di Indonesia pada masa itu.
Setelah Indonesia merdeka, kontribusi Dewantara terhadap dunia pendidikan semakin diakui. Ia diangkat sebagai Menteri Pendidikan, menjadikan visinya untuk pendidikan yang inklusif dan merata semakin nyata.
Filosofi “tut wuri handayani” atau “di belakang memberi dorongan” menjadi semboyan yang menginspirasi berbagai aspek pendidikan di Indonesia.
Pada tanggal 26 April 1959, Dewantara meninggal dunia, meninggalkan warisan besar bagi dunia pendidikan Indonesia. Untuk menghormati jasanya, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Sejarah Hari Pendidikan Nasional tidak hanya mencerminkan perjuangan satu tokoh, tetapi juga perjuangan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan hak pendidikan bagi semua warga negara.