Bogor24Update – Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemkot Bogor untuk mengkaji dampak sosial dalam program Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik atau PSEL di Galuga.
Saat meninjau lahan untuk PSEL di area TPAS Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Minggu 21 Desember 2025, Hanif menilai kajian tersebut penting agar program tersebut berjalan baik.
“Karena kami tentunya sama-sama tidak berharap saat proyeknya sudah final, ternyata tidak bisa dieksekusi,” tegas Hanif.
Salah satu dampak sosial yang dimaksud yakni lahan milik warga yang terkena PSEL Galuga.
Hanif menyebut bahwa Pemkab dan Pemkot Bogor harus bekerja sama melakukan inventarisasi lahan warga yang terdampak pelaksanaan program PSEL.
Pendataan perlu dilakukan, agar pada saat pelaksanaan nanti tidak menimbulkan masalah di kalangan warga.
“Tentu ada kajian amdalnya ya. Kalau areanya sudah sangat cukup, lebih dari 5 hektare sudah disiapkan hasil kerja sama antar daerah. Ini harus selesai karena timbulan sampahnya mungkin hampir 4 ribu kota dan kabupaten ini, jadi ini harus kita selesaikan bersama-sama,” tegasnya.
Hanif berharap tahapan pelaksanaan PSEL Galuga tersebut bisa segera diselesaikan. Agar di tahun depan sudah dilakukan groundbreaking oleh pihak
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau PBI Danantara.
“Kita targetnya secepatnya, jadi kegiatannya sebenarnya groundbreaking nya dihadapkan oleh Danantara, bisa di awal-awal tahun 2026, infonya ada di Januari,” pungkasnya. (*)



















