“Pihak kami sudah mengupayakan dan mendata rumah ibu nanah itu agar mendapatkan program pembangunan rumah tidak layak huni dari pemerintah Desa, namun belum ada respon yang signifikan,” terangnya.
Di sisi lain, kondisi itu pun menuai kritikan dari Mahasiswa INAIS, Fakih Mukodam. Dia yang secara langsung menyaksikan kondisi rumah tersebut mengaku prihatin.
“Miris sekali setelah kita terjun langsung ke lokasi untuk melihat kondisi rumah yang tidak layak huni itu,” kata Fakih.

Menurutnya, dengan kondisi rumah rusak parah seperti itu, tentunya sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah setempat, khususnya pemerintah Desa Gunung Menyan yang masih dipertanyakan kehadirannya.
“Miris sekali apabila sudah satu tahun lamanya rumah ini rusak parah, namun pemerintah desa setempat yang memiliki ADD, Bonus Produksi, Samisade dan sumber anggaran lain yang begitu fantastis angkanya, namun tidak bisa mengatasi kesenjangan dan kesetaraan pembangunan rumah tidak layak huni ini,” cetusnya.